Sudan Selatan Siap Cerai
Referendum Tentukan Pisah dengan Utara
Senin, 10 Januari 2011 – 21:20 WIB
"Saya percaya bahwa mereka tidak mati sia-sia," ucapnya di depan massa. Para wanita menyanyikan lagu-lagu gereja, sementara seorang pria membawa poster bertulisan "Jalan menuju kedaulatan. Sebuah negara baru akan lahir di Benua Afrika..!"
Para calon pemilih sudah mengantre sejak tengah malam. Sebagian dari mereka tidur di makam John Garang, tempat Kiir memilih. Di antara antrean pemilih ada Mawien Mabut, seorang tentara 36 tahun yang tampak lelah karena sudah menunggu lama.
"Saya sudah melihat perang dari dekat. Jadi kita harus menghentikan perang itu sekarang. Saya senang orang-orang Arab akan pergi (berpisah dengan Sudan Selatan)," serunya seperti dilansir Associated Press.
Berdiri di dekatnya, Rachel Akech, 30. Wanita berpostur tinggi dan sedang hamil itu mempunyai goresan bekas luka di wajah serta gigi bawahnya dihilangkan, sebagai tradisi Suku Dinka. "Saya bahkan tidak bisa tidur. Sudah lama saya menunggu hari ini," katanya.
JUBA - Hari bersejarah bagi warga Sudan terjadi kemarin (9/1). Sekitar empat juta penduduk Sudan selatan menggunakan hak suaranya dalam referendum
BERITA TERKAIT
- Dubes Palestina di PBB: Sudah Tak Ada Gunanya Datang ke Sini
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia