Suhendra: Edy Rahmayadi Sebaiknya Mundur dari Ketum PSSI

Suhendra: Edy Rahmayadi Sebaiknya Mundur dari Ketum PSSI
Suhendra Hadi Kuntono. Foto: Ist.

Pada masa kampanye Pilkada 2018, Edy selaku Ketum PSSI mengajukan cuti pada 16 Februari-30 Juni 2018. Namun, berbagai pihak termasuk Kementerian Pemuda dan Olahraga, menyarankan Edy lebih baik mundur daripada cuti. Tapi saran itu tak pernah digubris.

Selain soal prestasi, desakan Suhendra agar Edy Rahmayadi mundur dari jabatan Ketum PSSI terkait undang-undang (UU). Ia lalu merujuk ketentuan Pasal 40 UU No 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional yang menyatakan pengurus komite olahraga nasional, komite olahraga provinsi, dan komite olahraga kabupaten/kota bersifat mandiri dan tidak terikat dengan kegiatan jabatan struktural dan jabatan publik.

Pun Surat Edaran (SE) Mendagri No 800/148/sj 2012 yang menyatakan kepala daerah tingkat I dan II, pejabat publik, wakil rakyat, hingga Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilarang merangkap jabatan dalam organisasi olahraga seperti KONI dan PSSI, serta kepengurusan klub sepakbola profesional maupun amatir.

“Statuta FIFA juga melarang eksekutif rangkap jabatan di organisasi sepakbola. Jadi, desakan agar Edy mundur ini konstitusional dan rasional, bukan emosional,” papar Suhendra.
 
Jika Edy tak mundur dalam waktu dekat, Suhendra mengancam akan membentuk Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) seperti pernah terbentuk pada 28 Desember 2011 untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI dengan agenda tunggal mengganti Ketum PSSI. “Ini bukan gertak sambal,” tandasnya.
 
Sebelumnya, Achsanul Qosasi yang juga anggota Badan Pemeriksa Keuangan merilis surat terbuka yang ditujukan kepada Edy Rahmayadi agar meletakkan jabatan Ketum PSSI. Ia menyangsikan Edy jika merangkap jabatan Ketum PSSI sekaligus Gubernur Sumut. Pasalnya, Indonesia kini dihadapkan pada berbagai ajang besar yang amat butuh banyak perhatian.
 
"Sebentar lagi Bapak akan disibukkan oleh pemenuhan janji-janji politik di Sumatera Utara, sementara dalam 100 hari ke depan (2018) ada 4 event besar yang membawa harga diri bangsa: Asian Games, Piala AFF-U19, AFF Cup (senior) dan Piala Asia U-19 yang tentunya membutuhan atensi dari Ketua Umum PSSI. Dibutuhkan keseriusan dan waktu yang banyak untuk mengurusnya; pembinaan usia muda, pengembangan organisasi, Timnas, lobi internasional, permasalahan kompetisi, hubungan dengan pemda, pemerintah, sponsor, AFF, AFC dan FIFA, bukan pekerjaan yang bisa disambi dan dirangkap. Ini pekerjaan yang butuh fokus dan total," tulis Achsanul di akun Instagram pribadinya.(jpnn)


Desakan agar Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi mundur terus membesar bak bola salju.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News