Suhu Laut Kian Panas, Ilmuwan Khawatir

Suhu Laut Kian Panas, Ilmuwan Khawatir
WNI kru Kapal Diamond Princess menikmati pemandangan matahari tenggelam dari atas KRI dr Soeharso di kawasan Pulau Sebaru Kecil, Selasa (3/3). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.

Namun pesan yang lebih luas dari para ilmuwan iklim adalah bahwa, meski latar belakang pemanasan tahun ini ditekankan oleh faktor pendorong alami, tidak akan menjadi tahun terakhir seperti ini.

"Akan ada tahun-tahun lain di masa depan di mana peristiwa seperti ini terjadi lagi. Sebab akan ada tahun-tahun lain di mana variabilitas alami mengarahkan kita ke tahun yang hangat," jelas Dr Collins.

Dr Bracco menambahkan rekor tahun ini menunjukkan tingkat latar belakang pemanasan global yang tidak dapat diurungkan selama ratusan tahun. Perlu tindakan segera untuk menghentikannya menjadi lebih buruk.

"Hal ini semakin mengkhawatirkan," katanya.

"Saya harap ini adalah situasi yang membuat orang, politisi, dan pemerintah bersatu untuk mengatasinya."

Untuk tahun ini, Dr Cai mengatakan meskipun El Nino masih dalam tahap awal, kemungkinan akan terjadi lebih banyak suhu panas dan akan menjadi berdampak paling berat bagi negara yang memasuki musim panas seperti Australia.

Menurut WMO, El Niño juga dikaitkan dengan peningkatan suhu rata-rata global pada tahun berikutnya.

Namun ilmuwan iklim lainnya mengatakan Australia tidak akan mengulang apa yang dialami di belahan bumi utara saat ini karena faktor sistem cuaca lokal turut berperan.

Pakar iklim menyebut perisai yang biasanya melindungi Bumi dari efek perubahan iklim selama bertahun-tahun, sudah memudar

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News