Suko Bilang Ada Friksi Antara Bu Risma dan Pak Whisnu
Meski begitu, Suko mengingatkan permasalahan yang akan dihadapi PDIP pada Pilkada Surabaya 2020 nanti adalah rasa kecewa dari unsur politik, khususnya yang tidak mendapat kesempatan seperti Whisnu Sakti Buana.
"Beliau kan sudah berhasil mengangkat PDIP Surabaya. Di puncaknya tidak bisa menghantarkannya dapat rekom tapi malah orang lain. Friksi antara Bu Risma dan Pak Whisnu ini yang menyisakan persoalan dalam tubuh PDIP Surabaya," kata Suko.
Sementara untuk pasangan Machfud Arifin dan Mujiaman, Suko memandang keduanya lebih kuat dari sudut kekuatan mesin partai politik karena didukung Golkar, PKB, PKS, Gerindra, NasDem, Demokrat, PAN, dan PPP.
"Dari sudut kekuatan mesin parpol, pasangan Machfud Arifin dan Mujiaman masih lebih kuat, tinggal bagaimana mesin itu digerakkan," tuturnya.
Masa pendaftaran Pilkada Kota Surabaya digelar 4-6 September 2020 dan hari H pencoblosan dijadwalkan berlangsung 9 Desember 2020. (antara/jpnn)
Pilkada Surabaya diperkirakan bakal seru dan imbang, meski Eri Cahyadi-Armuji mendapat sokongan dari pengaruh Bu Risma.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- PTUN Gelar Sidang Gugatan PDIP terhadap KPU Mengenai Gibran, Begini Kata Tim Hukum
- Pilkada Serentak 2024, Hermus Indou Daftar Cabup Manokwari dari PAN
- Tokoh-Tokoh Riau Daftar Jadi Cagub PDIP: Ada Mantan Gubernur hingga Eks Koruptor
- PDIP Minta Suara PSI dan Demokrat Dinihilkan Buat Dapil Ini
- Irwan: IKA SKMA Jatim Harus Berperan Aktif Mendukung Program Pemerintah
- Pragmatisme Politik Merajalela di 2024, PDIP Pastikan Keberpihakan pada Wong Cilik