(Sulit Judul)

Oleh Dahlan Iskan

(Sulit Judul)
Dahlan Iskan.

jpnn.com - Musuh demonstran Hong Kong tambah satu lagi: stasiun kereta bawah tanah. Yang di sana disebut MTR.

"MTR ini sudah ketularan komunis," teriak demonstran.

Penyebab kemarahan itu: kereta tidak mau berhenti di stasiun tertentu. Yang lagi jadi pusat demo. Yang diwarnai bentrokan.

Banyak fasilitas stasiun yang rusak. Termasuk kaca ruang kontrol. Ulah sebagian pedemo itu dianggap membahayakan keselamatan umum.

Puncaknya dua hari lalu: seorang pegawai MTR terluka. Harus masuk rumah sakit. Kian banyak stasiun yang ditutup.

Posisi MTR sering terjepit. Awalnya MTR sangat disenangi pedemo.

Baca Juga:

Malam itu, tiga bulan lalu, MTR sampai mengadakan kereta tambahan. Untuk mengangkut pedemo kembali ke rumah masing-masing.

Waktu itu malam sudah larut. Biasanya kian larut kian jarang MTR lewat. Penumpang kian sedikit.

Tiongkok kian kaya, bahkan kemudian mengalahkan Hong Kong. Uang renminbi pun kemudian mereka terima. Belakangan nilai renminbi lebih tinggi ketimbang dolar Hong Kong.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News