(Sulit Judul)

Oleh Dahlan Iskan

(Sulit Judul)
Dahlan Iskan.

Masing-masing orang lantas mengambil putusan sendiri-sendiri: membeli sepeda motor. Atau mobil cicilan. Jalan raya pun mampat.

Kunci sukses MTR di Hong Kong adalah terintegrasinya pemukiman dan stasiun MTR.

Namun dengan demo yang kian keras sekarang ini semua itu jadi susah. Termasuk yang sudah terlanjur tergantung pada MTR. Kian banyak stasiun yang ditutup.

Jumat kemarin Stasiun Prince Edward pun ditutup. Ratusan orang mendemo MTR itu.

Tuntutannya: minta rekaman CCTV atas demo tanggal 31 Agustus. Mereka berasumsi polisi berlebihan dalam menangani demo hari itu.

Tentu permintaan ditolak. Ada aturan yang harus ditaati MTR: rekaman CCTV hanya boleh diberikan kepada yang berwajib. Pihak lain tentu boleh juga. Asal ada perintah pengadilan.

Maka, menurut hukum, seharusnya mereka menggugat lewat pengadilan.

Gagal memperoleh rekaman, mereka mengamuk. Mesin karcis jadi sasaran. Demikian juga pintu masuk.

Pemimpin tertinggi Hong Kong akhirnya memang mencabut total pengajuan RUU ekstradisi.

Tiongkok kian kaya, bahkan kemudian mengalahkan Hong Kong. Uang renminbi pun kemudian mereka terima. Belakangan nilai renminbi lebih tinggi ketimbang dolar Hong Kong.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News