Sulit Maju Capres, Gatot Nurmantyo Memiliki Dua Kelemahan
"Dari sisi komunikasi, di balik itu Gatot ingin mengarahkan pandangannya kepada salah satu paslon di Pilkada Sumut," sambungnya.
"Pertanyaannya kemudian, putra daerah itu juga seperti apa? Apakah paslon di daerah tersebut benar-benar putra daerah. Jangan-jangan putra dari provinsi tertentu tetapi dia kecil di sana. Misalnya saya suku Batak tapi saya lahir di Aceh, apakah saya putra sumatera utara atau putra Aceh. Jadi tergantung dari perspektif mana melihat," tambah Emrus.
Karena itu, menurut dia, tidak perlu lagi ada dikotomi antara putra daerah atau bukan putra daerah, sebab Indonesia bukan negara federal melainkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Artinya sangat indah sekali kalau misalnya warga Suku Batak jadi gubernur di Jawa Tengah. Kenapa tidak? Salahkah menurut undang-undang? Tidak. Kalau memang kita konsekuen dengan NKRI dan nasionalisme kita, jangan lagi mempersoalkan putra daerah atau nonputra daerah, tapi putra-putri Indonesia," jelas Emrus.(jpnn)
Emrus Sihombing menilai peluang Gatot Nurmantyo untuk maju dalam perhelatan Pilpres 2019 mendatang masih sulit. Pasalnya, Gatot memiliki dua kelemahan.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Bicara di MK, Anies Blak-blakan Sebut Pilpres 2024 Tidak Jujur dan Adil
- Politikus NasDem Dorong Anies Maju Lagi di Pilkada Jakarta, Mau Enggak, ya?
- Kepentingan Umum
- Gibran Keluar Lebih Dulu dari Rumah di Kertanegara, Lalu Prabowo, Tak Ada Omongan
- Tanggapi Jimly soal Hak Angket Pemilu 2024, Ganjar: Kami Tidak Menggertak
- Diajak Jajal Suzuki Jimny 5 Pintu di IIMS 2024, Ganjar Berkomentar Begini, Mengejutkan