Sultan HB X Dukung Gerakan Sekolah Menyenangkan

Sultan HB X Dukung Gerakan Sekolah Menyenangkan
Sultan HB X Dukung Gerakan Sekolah Menyenangkan

Menurut Rizal, cara-cara kreatif yang didasarkan oleh budaya dan kearifan lokal dalam pembelajaran akan berkontribusi besar untuk memperhalus budi dan perilaku anak. Sehingga dapat untuk mengurangi kekerasan di sekolah yang mulai marak.

Di dalam diskusi tersebut, baik perwakilan GSM, Monash University dan SD Clayton North secara bergiliran menjelaskan bentuk kerjasama dan skema riset yang akan melibatkan beberapa profesor dan peneliti di universitas serta guru-guru Australia sebagai partner sekaligus fasilitator bagi sekolah-sekolah rintisan di Yogyakarta tersebut.

"Kami akan memprioritaskan sekolah-sekolah yang bertempat di pinggiran perkotaan atau desa serta sekolah-sekolah yang berisi anak-anak dari keluarga miskin atau kalangan marginal", papar Rizal kembali.

Dan tema risetnya pun didasarkan pada apa yang sesungguhnya diharapkan oleh anak-anak, guru dan orang tua di sekolah-sekolah di Yogyakarta.

Dalam rilis yang diterima oleh ABC Australia Plus, disebutkan bahwa terkait dengan inisiatif tersebut, Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan dukungan penuh kepada GSM. “Inisiatif GSM ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia terkait dengan pendidikan karakter dan pendidikan berbasis budaya. Hal ini sejalan dengan program pendidikan yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Yogyakarta”, papar Sultan.

Sultan HB X Dukung Gerakan Sekolah Menyenangkan
Sultan HB X menerima buku 'Sekolah itu Asyik" dari Muhammad Nur Rizal.

GSM mendapatkan rekomendasi langsung dari Sri Sutan untuk melakukan kolaborasi dengan komunitas-komunitas seni Yogyakarta. Hal tersebut juga diketahui oleh kepala Dinas Kebudayaan DIY yang juga turut hadir mendampingi Sri Sultan.

Sri Sultan menghimbau GSM untuk terus melakukan kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X menggunakan momentum kunjungan kerja ke Australia tanggal 26 September - 2 Oktober 2015

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News