Sultan Yogya Ajak Australia Memperkuat Perdagangan Maritim

Dalam pemaparannya yang dihadiri oleh para pelaku bisnis di Australia dan Indonesia, Sultan juga mempertanyakan kesiapan Australia untuk bisa bertahan dalam persaingan global. Menurutnya, salah satu yang bisa dilakukan adalah mengekspor bahan-bahan baku untuk kemudian diolah di Indonesia.
"Misalnya wol yang dikirim dan kemudian diolah menjadi benang di Korea Selatan dan Jepang... mengapa tidak di Indonesia."
Usai memberikan pemaparannya, Sultan bersama Dubes RI menyaksikan penandatangan antara asosiasi perguruan tinggi di Yogyakarta dengan pendidikan vokasi di negara bagian Victoria.
Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X (kanan) dengan Premier Victoria Daniel Andrews. (Foto: ABC/Erwin Renaldi)
Setelah itu, Sultan Hamengkubuwono X melakukan kunjungan ke kantor Menteri Utama (Premier) Victoria, Daniel Andrews di Melbourne.
Dalam kunjungan singkat tersebut, keduanya menandatangani kesepakatan Letter of Intent, untuk melakukan kerjasama tidak mengikat antara Daerah Khusus Yogyakarta dan Negara Bagian Victoria.
"Ini adalah yang pertama kalinya bagi negara bagian Victoria dengan provinsi di Indonesia," ujar Daniel Andrews usai penandatanganan kepada Erwin Renaldi dari ABC.
"Penandatanganan ini menjadi refleksi dari komitmen negara bagian Victoria untuk bekerja sama di bidang budaya, ekonomi, sosial dengan Yogyakarta dan Indonesia," tambahnya.
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang sedang berkunjung ke Australia mengatakan bahwa Indonesia semakin gencar dengan
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina