Sulteng Terbaik, Kaltim Tumpang Tindih

Sulteng Terbaik, Kaltim Tumpang Tindih
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA –  Koalisi Antimafia Tambang menyatakan, Sulawesi Tengah merupakan provinsi terbaik dalam memperbaiki  tumpang tindih Izin Usaha Pertambangan bidang mineral dan batubara.  

Ketua Koalisi Antimafia Tambang Pius Ginting  mengatakan, hal itu berdasarkan indeks provinsi dalam korsup minerba yang dibuat oleh koalisi. 

"Indeks provinsi yang kami buat dalam Korsup minerba, provinsi yang paling mencatat perbaikan adalah Sulawesi Tengah," kata Ketua Koalisi Antimafia Tambang Pius Ginting usai  mengiuti rapat koordinasi dan supervisi  dengan KPK, Menteri ESDM  Sudirman Said, Mendagri Tjahjo Kumolo,   serta  sekitar 20 gubernur di KPK, Senin (15/2).

Dia menjelaskan, Sulteng merupakan provinsi yang paling banyak mengatasi masalah tumpang tindih perizinan di wilayah konservasi.  Sementara, Pius menegaskan, yang  harus banyak berbenah ada Provinsi Kalimantan Timur. Menurut Pius, dalam catatan koalisi ada 97.000 izin pertambangan yang tumpang tindih dengan wilayah konservasi. “Ini harus dibenahi,” katanya.

Seperti diketahui, KPK menemukan ada sekitar 3966 IUP bermasalah di berbagai wilayah di Indonesia. Ketua KPK Agus Rahardjo mengatakan, KPK akan mendampingi Kementerian ESDM dan pemerintah daerah agar membuat bisnis pertambangan lebih sehat.

“Dalam prosesnya di antara 3900 (IUP) nanti dilihat yang kurang apanya. Kalau iuran kurang harusnya ditambah, tapi kalau ada indikasi perbuatan korupsi ya di situ kita masuk,” kata Agus.

 Menteri ESDM Sudirman Said berharap penyelesaian 3966 IUP itu paling lambat Mei 2016. Dia menegaskan, ini merupakan peringatan  agar yang di lapangan menyelesaikan apa  yang harus diselesaikan.

“Mudah-mudahan kami selesaikan pertengahan tahun dan agar industri sehat untuk menopang pembangunan nasional,” kata Sudirman. (boy/jpnn)

JAKARTA –  Koalisi Antimafia Tambang menyatakan, Sulawesi Tengah merupakan provinsi terbaik dalam memperbaiki  tumpang tindih Izin

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News