Sumber Api dari Mesin AC Bus

Penyebab Kebakaran Kapal di Selat Sunda

Sumber Api dari Mesin AC Bus
Sumber Api dari Mesin AC Bus
Saat diwawancarai Radar Banten (Jawa Pos Group/JPNN), Samsul berada di lokasi evakuasi bangkai kapal di Pantai Mandalika, Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Dia membantu petugas Ditpolair Polda Banten untuk menjelaskan kronologi peristiwa nahas tersebut.

Bangkai KMP Laut Teduh II saat ini masih teronggok di Pantai Mandalika. Sejumlah petugas pemadam kebakaran dan SAR berada di pantai, tak jauh dari kapal yang hingga kini masih mengeluarkan asap itu. Terlihat pula tim laboratorium forensik Mabes Polri dan KNKT yang bertugas menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Mereka, tampaknya, terhambat oleh kondisi kapal yang belum aman itu. "Mereka hanya bisa naik ke haluan kapal dan tidak bisa ke dalam. Sebab, di dalam kapal, asap hitam masih pekat. Bahkan, udara di dalam kapal masih panas," ujar Kepala Pemadam Kebakaran Kabupaten Serang Nana Sukmana di Pantai Mandalika kemarin.

Nana menjelaskan, pihaknya hingga kini mencari cara untuk memadamkan api yang masih menyala di dalam kapal. Salah satunya, membuka pintu keluar kendaraan agar suhu di dalam kapal kembali normal. "Pintu itu menggunakan tenaga listrik. Untuk membukanya, harus menyalakan mesin kapal. Tapi, itu tidak mungkin karena mesin kapal mati. Mungkin akan kami potong rantai pintunya agar bisa terbuka," lanjut Nana.

Nana menduga, pada kapal tersebut terdapat beberapa mayat penumpang yang terjebak saat terjadi kebakaran. Dugaan itu, menurut dia, logis. Berdasar kronologi, insiden tersebut terjadi malam dalam keadaan gelap gulita. "Saat itu penumpang panic. Asap di dalam kapal sangat tebal dan tidak ada fasilitas penerangan karena listrik mati. Saya menduga, ada beberapa penumpang yang tidak bisa keluar dan terjebak di dalam kapal hingga meninggal," papar dia.

CILEGON - Kepastian penyebab kebakaran Kapal Motor Penumpang (KMP) Laut Teduh II di Selat Sunda masih diinvestigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News