Sumpah Pemuda dan Sektor Pertanian

Sumpah Pemuda dan Sektor Pertanian
Syahrul Yasin Limpo. Foto: M. Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

Angka tersebut jauh lebih kecil jika dibandingkan jumlah petani pada tahun sebelumnya yang mencapai 34,58 juta.

Padahal, kata Mentan SYL, selama pandemi Covid-19 sektor pertanian selalu menjadi andalan dan tulang punggung ekonomi bangsa.

Oleh karena itu, regenerasi petani untuk menghadirkan petani baru yang berusia muda penting dilakukan sebagai bentuk antisipasi.

"Pertanian sangat terbuka untuk semua usia. Semakin muda semakin kuat, semakin enerjik, semakin kritis, makin apik kerjanya. Pertanian dengan semangat baru harus diluncurkan. Seperti membangun perilaku baru dan behaviour anak muda untuk mendapatkan pendapatan yang jauh lebih baik dari bidang pertanian," kata Mentan SYL.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menilai peranan pemuda sangatlah penting, terutama dalam pembangunan pertanian ke depan. Menurutnya, pemuda adalah generasi masa kini yang wajib meneruskan perjuangan para petani Indonesia.

"Kami harapkan peran petani milenial ini bukan hanya menjadi duta, tetapi juga menginspirasi generasi lainnya untuk terjun ke sektor pertanian. Kita harus mengajak anak muda terjun ke pertanian dengan semangat inovasi yang mereka miliki. Negara besar seperti Amerika dan China saja bisa maju pertaniannya karena SDM-nya bangkit," tutur Dedi.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menambahkan, regenerasi petani merupakan kunci utama dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Karena itu dia berharap para pemuda mampu menjadi inspirasi bagi seluruh anak muda di Indonesia.

"Kita semua bisa menjadi pahlawan pangan. Dan saya kira dengan menjadi petani milenial kita bisa membantu ketahan pangan nasional," katanya.

Makna Sumpah Pemuda bagi petani milenial Nur Agis Aulia, dan semangat baru dari Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News