Sumpah Sang Satria, Wayang Ajen Tampil di Nusantara Berdendang

Sumpah Sang Satria, Wayang Ajen Tampil di Nusantara Berdendang
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: kemenpar

“Baratayudha sejatinya adalah peperangan melawan ketidakadilan. Perang melawan kemiskinan, kebodohan, ketidakpedulian, ketertinggalan. Kita sedang berperang melawan keterpecahbelahan, egoism, dan ketidakmauan bertanggung jawab. Perang kita diterjemahkan dalam kerja, kerja kerja! Berkarya dan terus mencipta,” kata Wawan dengan penuh semangat.

Di wayang itu, menurut Wawan, pesan moral yang ingin dibangun adalah spirit anak muda yang perkasa, kaya ide, dan berani. Sosok itu ada pada wayang Gatutkaca. Lalu kebijaksanaan yang luhur diperankan Krisna. Terobosan dan lompatan ide-ide besar untuk kemajuan dipersonifikasi oleh Adipati Karna. 

“Akan banyak dialog dan monolog yang sarat pesan patriotik. Tetapi semua dikemas dalam bahasa wayang yang mudah dimengerti oleh khalayak, sekalipun berasal dari daerah yang tidak mengenal komunikasi wayang,” kata Wawan.

Ketiga, lakon Sumpah Sang Satria itu sendiri cukup menggelitik. Gatutkaca saat Bharatayuda sudah memiliki spiritual tinggi. Dia dididik oleh ibunda Dewi Arimbi dan ayahnya Bima serta ajaran dan wejangan dari Prabu Kresna. 

Gatutkaca sadar bahwa sebagai abdi Negara, dia wajib patuh terhadap perintah  Negara. Krisna mengangkat Gatutkaca menjadi senopati perang di Kurusetra. Sumpab sang satria Gatutkaca sampai titik darah penghabisan demi kejayaan Negara.

Gatutkaca sadar, musuh utamanya, Senopati Agung dari Astina, Adipati Karna tidak mungkin dia lawan. Dia sudah tahu sebelum berperang, bahwa dia tidak mudah mengalahkan. Tetapi semangat bela Negara, demi Negara, itulah yang menjadi energi paling besar untuk tetap berjuang maju. 

“Bukan soal menang dan kalahnya. Tapi saya menonjolkan spirit berani maju, berani membuat tantangan, demi Negara, itulah yang perlu diteladani,” kata Wawan.  

Di ujung sepuluh menit, semua seniman berdendang bersama dengan lagu “Pesona Indonesia.” Lagu yang dibawakan penyanyi Rossa itu dibawakan bersama-sama dalam gerak dan gaya yang riang. 

JAKARTA - Di tengah parade pertunjukan budaya nusantara yang bakal tampil di halaman Istana Negara dalam peringatan spirit 88 tahun Sumpah Pemuda,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News