Sumur Minyak di Riau Tinggal Sejarah
Kamis, 19 Mei 2011 – 16:10 WIB
Namun penurunan ini katanya, hampir merata terjadi di seluruh sumur eksploirasi minyak di Indonesia. Bahkan CPP Blok justru lebih baik, penurunannya produksi masih dibawah penurunan produksi nasional.
"Rata-rata nasional turun produksi 16 persen, sedangkan CPP Blok 8 persen. Artinya sumur-sumur kita produksinya masih cukup bagus. Yang diperlukan itu sebenarnya hanya tekhnologi saja. Kalau tekhnologinya ada, produksi bisa kita tingkatkan maksimal," kata Jusmadi.
CPP Blok yang dikelola PT BSP, tahun 2002 pernah mencapai produksi emas 39.000 Bph. Saat ini rata-rata produksi turun menjadi sekitar 17.000 Bph. Sedangkan perbandingan dengan PT CPI, tahun 2002 dari produksi 600.000 Bph, turun saat ini menjadi sekitar 400.000 Bph.
"Jika lihat dari penurunan di periode yang hampir sama, antara CPP Blok dengan PT CPI nyaris sama. Kita masih sangat optimis mampu mengelola sumur-sumur ini. Setiap tahun kita bisa membuka sekitar 10 sumur. Hanya tinggal tekhnologi saja," kata Jusmadi.(afz/jpnn)
JAKARTA- Provinsi Riau sempat diandalkan sebagai penyumbang 70 persen produksi minyak nasional. Mayoritas sumur dan kilang minyak nasional berada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- RUPST 2024, Sampoerna Sambut Presiden Direktur Baru
- Kabar Fantastis! AirAsia Tawarkan Tiket Pesawat ke Luar Negeri Hanya Rp 1
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi
- Catatkan Pertumbuhan AUM Reksa Dana 17 Persen, BRI-MI Naik ke Posisi Top 3 Manajer Investasi
- Kebutuhan Kini, Nanti, hingga Masa Tua Makin Mudah dengan Financial Advisory BRI Prioritas
- Puncak Libur Lebaran, KALOG Express Layani 3.186 Ton Pengiriman Barang