Sungai Lumpur Raksasa di Tengah Kota Palu, Fenomena Apa?

Sungai Lumpur Raksasa di Tengah Kota Palu, Fenomena Apa?
Sejumlah warga meninggalkan perkampungan di wilayah Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Foto: HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS

Sri menjelaskan, pencairan atau pelulukan tanah terjadi karena kandungan tanah yang tidak cukup solid alias lembut lalu adanya kandungan air. ”Tanah kota Palu sendiri terdiri dari unsur Aluvium, semacam pasir halus. Juga mengandung jenuh air,” jelasnya.

Saat terguncang oleh gempa, kata Sri, kandungan saturasi air yang ada di tanah bagian bawah teraduk-aduk dan membuat tanah semakin lembut dan lembut sehingga kekuatannya untuk menopang bangunan diatasnya semakin berkurang. Sehingga fondasi-fondasi bangunan terlihat seperti tenggelam kedalam lumpur. Bahkan terlihat terseret aliran lumpur tersebut.

Menurut rekam sejarah, Likuifaksi juga terjadi pada gempa dan tsunami jepang tahun 2011 juga terjadi pencairan tanah di sekitar kota Tokyo. (tau)


Gempa bumi, tsunami, dan sungai lumpur raksasa menghisap dan menyeret fondasi-fondasi bangunan warga Kota Palu.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News