Surat edaran JK Antisipasi Akhir Koalisi dengan Demokrat

Surat edaran JK Antisipasi Akhir Koalisi dengan Demokrat
Surat edaran JK Antisipasi Akhir Koalisi dengan Demokrat
JAKARTA - Pengamat politik Muhammad Qodari menilai bahwa langkah Golkar untuk segera mengeluarkan surat edaran Ketua Umum dalam rangka penjaringan nama capres/cawapres merupakan antisipasi Golkar jika ternyata harus mengakhiri koalisi dengan Partai Dmeokrat. Pasalnya, pada Rapimnas Demokrat baru-baru ini, ternyata Demokrat sudah mengisyaratkan untuk tidakmengulangi duet SBY-JK.

“Isyarat itu tercermin pada pidato Ketua Dewan Pembina Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam konteks pidato itu pesan yang terkuat adalah yang tidak disampaikan yaitu ketika Yudhoyono tidak menyebut nama Jusuf Kalla sebagai cawapres,” Qodari usai diskusi di pressroom DPR, Selasa (10/2).

Direktur Eksekutif Indo Barometer itu menambahlan, kesimpulan seperti itu susah dihindari. “Karena sebuah kesimpulan politik tidak hanya selalu ditarik dari apa yang disampaikan. Pesan terkuat adalah SBY sedang menghitung calon yang lain,” katanya.

Namun demikian Qodari juga menilai bahwa dari beberapa faktor posisi Golkar di mata Demokrat masih krusial. Diantaranya, sebut Qodari, Golkar merupakan partai besar yang sedang membutuhkan kepastian politik dan di internal Golkar ada banyak nama yang mulai muncul serta punya aspirasi untuk menjadi capres/cawapres.

JAKARTA - Pengamat politik Muhammad Qodari menilai bahwa langkah Golkar untuk segera mengeluarkan surat edaran Ketua Umum dalam rangka penjaringan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News