Suropati Syndicate: Banyak Kelompok Gagal Berpikir Soal Bisnis PCR

Suropati Syndicate: Banyak Kelompok Gagal Berpikir Soal Bisnis PCR
Tes PCR. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN

Namun, bagi Erick Thohir maupun Luhut Binsar Pandjaitan yang turut dilaporkan atas tersebut, kata Shujahri merupakan orang-orang yang sudah selesai dengan dengan hidupnya.

“Mungkin saja kalau orang-orang yang di sana bekerja kemudian mendapat penghasilan ya wajarlah kan mereka keluar keringat. Namun, kalau yang dua tokoh (Erick dan Luhut) ini, saya percayalah sudah selesai dengan hidupnya, enggak mungkinlah mengambil keuntungan dari proses PCR itu,” ujar dia.

Shujahri mempertanyakan pihak yang menuding Erick memperkaya diri dari bisnis PCR, berapa banyak jumlah kekayaannya Erick yang bertambah dari tudingan usaha itu.

“Kalau ada bahasa memperkaya itu ada satuannya, yang disebut memperkaya harus dikejar satuannya, misalnya kita memperpanjang jalanan berarti satuan kilometer dong, berapa kilometer bertambah jalan panjang itu. Ini kalau memperkaya satuannya emang berapa uangnya tambah, berapa aset yang tambah itu dong yang harus dilihat,” kata Shujahri.

Sementara itu, Pengamat Komunikasi dari Universitas Indonesia Fatimah Ibtisam menilai banyaknya hoaks dan fitnah yang menimpa sejumlah tokoh menjadi cermin ketidakdewasaan dalam berpolitik. Baik pihak yang menyebar dan mempercayai serangan hoaks, kata Tisam, membuktikan seberapa berkualitas tingkat kematangan intelektual dan emosional seseorang.

Tisam mencontohkan serangan yang kerap menimpa sejumlah tokoh seperti Presiden Jokowi hingga sejumlah menterinya yang bersifat personal.

Yang teranyar, Erick Thohir yang diserang dengan fitnah, terutama yang berkaitan dengan keluarganya.

Menurut dia, praktik hoaks yang menimpa Erick Thohir itu sebagai bagian dari usaha untuk merusak karakter sang menteri.

Direktur Suropati Syndicate M Shujahri mengatakan banyak kelompok yang gagal berpikir sehingga selalu mengaitkan aktivitas bisnis keluarga Erick Thohir yaitu memanfaatkan BUMN untuk memperkaya diri dan memperluas jejaring bisnis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News