Survei AFTECH, Indonesia Dominasi 33 Persen Pendanaan Perusahaan Fintech ASEAN
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengungkapkan tech winter yang melanda dunia dampaknya tidak terlalu dirasakan oleh industri fintech di Indonesia. Ini karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dan berkelanjutan.
“Success story Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi harus jadi bagian terpenting dari success story fintech. Untuk itu, OJK berharap tren pertumbuhan fintech Indonesia tetap positif dalam jangka panjang,” ujar Mahendra.
Lebih lanjut, agar pertumbuhan fintech berjalan baik maka harus disertai penerapan good governance, risk and compliance, transparansi, mekanisme audit yang kredibel, dan akuntabilitas sebagai perilaku kunci bisnis fintech.
Pihaknya yakin bahwa fintech di Indonesia mampu jadi bagian integral dari pembangunan ekonomi Indonesia.
“Inovasi dan solusi yang ditawarkan fintech sangat diperlukan Indonesia yang punya pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan, demografi yang besar, dan stabilitas politik yang baik serta pembangunan sosial serta kesejahteraan yang cepat,” tuturnya.
Di lokasi yang sama, Ketua Umum AFTECH Pandu Sjahrir mengatakan bahwa di tengah lingkungan bisnis yang diwarnai oleh resesi global, industry fintech berperan penting dalam merespons tantangan-tantangan yang ada.
Dalam konteks ini, kata Pandu, fintech menjadi solusi kunci untuk perusahaan dalam menjaga efisiensi dan efektivitas di tengah tekanan ekonomi.
Beberapa anggota AFTECH yang menyatakan bahwa mereka meluncurkan berbagai inovasi produk dan layanan untuk mempertahankan kinerja perusahaan mereka.
Industri fintech di Indonesia mendominasi hingga sekitar 33 persen dari total pendanaan perusahaan fintech di Asia Tenggara
- Catatan Ketua MPR: Gotong Royong & Menghidupkan Kewajiban Saling Kontrol dan Seimbang
- KB Bank & Daimler Commercial Vehicles Indonesia Teken Kerja Sama Dealer Financing
- Perhatikan Penyandang Disabilitas, PNM Gelar Pelatihan Kewirausahaan
- MenKopUKM Ajak 15 Startup ke Singapura untuk Bersiap Go Global
- Utang Indonesia Turun di Awal 2024, Ini Penyebabnya
- Kemenkop UKM Kolaborasi Bareng LKPP dan Hippindo Gelar Pameran Inabuyer B2B2G 2024