Survei Capres Disebut Hanya Upaya Pencitraan
Senin, 22 Oktober 2012 – 17:22 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, elektabilitas dan popularitas para tokoh yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga survei tidak lagi relevan digunakan sebagai alat ukur untuk menentukan keterpilihan seseorang dalam pemilu presiden. Mestinya, kata dia, lembaga survei bekerja sesuai dengan disiplin ilmu di bidang survei. "Tapi akhir-akhir ini kegiatan survei mengarah kepada kerja politik praktis untuk kepentingan politik sesaat," ujar politisi PPP itu.
"Elektabilitas dan popularitas tidak relevan lagi dijadikan alat ukur dalam menentukan keterpilihan seseorang dan pemilu presiden," kata Lukman Hakim Saifuddin, dalam Dialog Pilar Negara bertema "peluang Pemimpin Muda dalam Pilpres 2014", di gedung Nusantara IV, komplek Parlemen, Senayan Jakarta (22/10).
Tidak relevannya elektabilitas dan popularitas sebagai alat ukur keterpilihan seseorang, menurut Lukman, karena banyak diantara lembaga survei yang akhir-akhir ini bekerja atas dasar pesanan dan pencitraan pihak-pihak tertentu.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, elektabilitas dan popularitas para tokoh yang dikeluarkan
BERITA TERKAIT
- Demi UMKM, Pemprov Harus Tertibkan Alfamart dan Indomaret di Jakarta
- Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Ditetapkan Jadi Calon Kepala Daerah
- Penambahan Jumlah Kementerian Penting Pertimbangkan 2 Hal
- Pilkada 2024, KPU Siapkan TPS Lokasi Khusus
- ASN yang Ingin Maju Pilkada Harus Segera Mundur
- Kaesang Belum Cukup Umur Maju Pemilihan Gubernur