Survei IPO: Masyarakat Yakin Anggaran Program Vaksinasi Nasional Dikorupsi

Survei IPO: Masyarakat Yakin Anggaran Program Vaksinasi Nasional Dikorupsi
Ilustrasi vaksinasi COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Political Opinion (IPO) memotret tingkat keyakinan masyarakat terhadap program vaksinasi nasional. Dari 1.200 responden, 75 persen orang percaya terhadap vaksinasi.

Hal itu terpotret dalam temuan survei IPO bertema "Refleksi Penanganan Pandemi dan Dampak Konstelasi Politik 2024".

"Responden miliki keyakinan jika program vaksinasi dianggap tepat dan baik, dengan asumsi itu responden bersedia untuk mendapatkan vaksin 75 persen," ujar Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah saat memaparkan hasil surveinya dalam acara diskusi daring, Sabtu (14/8).

Dedi menguraikan, hal ini didasari pada sejumlah indikator, antara lain pemberitaan media (41 persen), imbauan pemerintah ( 45 persen), dan mengikuti tokoh agama (24 persen).

Meski begitu, Dedi menyatakan bahwa keyakinan publik soal korupsi anggaran program vaksinasi nasional, juga cukup tinggi.

Setidaknya, tercatat 53 persen responden menilai program vaksinasi dikorupsi dan hanya 21 persen yang dinyatakan bebas korupsi.

"Soal keyakinan program vaksin bebas korupsi, sebagian besar responden tidak yakin," pungkasnya.

Metode survei yang dilakukan IPO, yaitu terlebih dulu menentukan sejumlah desa untuk menjadi sampel. Pada setiap desa terpilih akan dipilih secara acak, menggunakan random kish grid paper, sejumlah 5 RT.

Indonesia Political Opinion (IPO) memotret tingkat keyakinan masyarakat terhadap program vaksinasi nasional. Mayoritas masyarakat percaya vaksinasi, tetapi khawatir program tersebut jadi bancakan korupsi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News