Survei LIPI: Hanya 3% Anak Petani Lanjutkan Kiprah Ortunya

Survei LIPI: Hanya 3% Anak Petani Lanjutkan Kiprah Ortunya
Petani di sawah. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Kemudian pemerintah membantu jaminan pasar bagi petani pemuda untuk menjual hasil pertaniannya.

’’Pendidikan dan pendampingan soal varietas unggul juga diperlukan,’’ tuturnya. Selain itu pemberian insentif-insentif bagi para pemuda yang berani menjadi petani di desa, harus disiapkan oleh pemerintah.

Sejumlah kebijakan itu muaranya haus menciptakan iklim yang mampu menarik pemuda menjadi petani.

Sementara itu dalam catatan Kementerian Pertanian (Kementan), dalam kurun sepuluh tahun (2003-3013) terjadi penurunan 5,1 juta Rumah Tangga Petani (RTP) atau setara 21 juta jiwa petani.

Menurut Sensus Pertanian BPS tahun 2003, RTP yang semula berjumlah 31,23 juta. Kemudian pada sensus serupa di 2013 jadi 26,13 juta RTP. Dalam prosentase, turun 16,3 persen selama sepuluh tahun.

Meski demikian, Kementerian pertanian (Kementan) tidak khawatir soal ini. Plt. Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Suwandi menyebut memang ada pergeseran struktur ekonomi di indonesia dari semula negara agraris menuju negara industri dan jasa.

Sektor ini, kata Suwandi terus berkembang dan memberikan kontribusi yang besar kemudian secara perlahan juga akan menggeser dominasi pertanian.

”Pergeseran ini wajar dan terjadi di negara maju yang dulunya juga merupakan negara agraris.” katanya.

Hasil survei LIPI mendapatkan data, rata-rata usia petani di Jawa Tengah 52 tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News