Survei LSI, Makin Saleh Masyarakat, Organisasi Ekstrem Tak Laku

Survei LSI, Makin Saleh Masyarakat, Organisasi Ekstrem Tak Laku
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil riset tentang Sikap Publik atas Kekerasan Ekstrem, Toleransi, dan Kehidupan Beragama di Indonesia. Ilustrasi. Foto: JPNN.com

Meningkatnya dukungan terhadap hukum syariah juga membuat seseorang kian pro dengan kekerasan ekstrem.

"Deprivasi relatif secara signifikan meningkatkan dukungan terhadap kekerasan ekstrem. Artinya, bagi muslim yang menilai kelompok mereka diperlakukan tidak adil, cenderung setuju terhadap kekerasan ekstrem," katanya.

Faktor lain yang menguatkan dukungan terhadap kekerasan ekstrem adalah norma gender regresif. Selain itu, faktor usia. Semakin berumur, seseorang kian tidak mendukung kekerasan ekstrem dan begitu sebaliknya.

Menurutnya, umat muslim menunjukkan dukungan secara terbatas terhadap organisasi kekerasan ekstrem. Dari empat organisasi, Front Pembela Islam (FPI), yang telah dibubarkan pemerintah, menjadi kelompok yang paling banyak didukung.

"Front Pembela Islam paling banyak mendapat dukungan dari kalangan muslim. Akan tetapi, tingkat dukungan terhadap Front Pembela Islam cenderung menurun apabila dibandingkan dengan temuan survei empat tahun lalu," ujarnya.

Adapun kepuasan seseorang terhadap kinerja presiden menjadi salah satu penentu tinggi atau rendahnya dukungan terhadap organisasi ekstrem.

"Muslim yang puas terhadap kinerja presiden cenderung tidak mendukung organisasi kekerasan ekstrem. Begitu juga sebaliknya, bagi muslim yang tidak puas terhadap kinerja presiden cenderung mendukung organisasi kekerasan ekstrem," sambungnya.

Selain itu, intoleransi secara signifikan dan dukungan terhadap hukum syariah. Keempat, deprivasi relatif.

Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil riset tentang 'Sikap Publik atas Kekerasan Ekstrem, Toleransi, dan Kehidupan Beragama di Indonesia'

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News