Survei Membuktikan, Kekecewaan Terhadap Kinerja Jokowi-Ma'ruf Amin Meningkat
"Jadi lebih banyak memperlihatkan one man show kira-kira," tegasnya.
Dalam bidang ekonomi, kata Dedi, penilaian publik atas kinerja pemerintah cukup menegaskan ketidakpuasan.
Menurut dia, hal ini terlihat dari akumulasi respons buruk (51 persen) dan sangat buruk (6 persen) mencapai 57 persen. Sementara respons positif hanya mampu menyerap 43 persen.
Menurut Dedi, kekecewaan publik atas kondisi ekonomi ini dipengaruhi beberapa hal.
Di antaranya persepsi mahalnya harga bahan pokok (58 persen), sulitnya mencari pekerjaan (44 persen), sulitnya melakukan transaksi perdagangan atau jual beli (38 persen) dan pengaruh lain (34 persen).
Dedi menambahkan di bidang penegakan hukum, ketidakpuasan publik mencapai 64 persen. "Angka ini menjadi yang tertinggi dari bidang lain," tegasnya.
Menurutnya, beberapa faktor yang memengaruhi penilaian publik adalah buruknya pemberantasan korupsi (62 persen), lemahnya independensi penegak hukum (56 persen), ancaman kebebasan berpendapat (52 persen), kualitas kebijakan (48 persen), dan faktor lain (36 persen).
Dedi mengatakan performa pemberantasan korupsi menjadi pemantik terbesar buruknya bidang penegakan hukum, terlebih kurun periode survei berbagai persoalan korupsi makin menguat.
Survei menemukan kekecewaan publik terhadap kinerja Jokowi meningkat. Ma'ruf Amin juga dianggap...baca saja.
- 5 Berita Terpopuler: Daftar Verval Honorer BKN Keluar, yang Non-Database Jangan Berharap, soal PPPK Part Time Bagaimana?
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Bank Dunia Mengakui Indonesia Berhasil Memberantas Kemiskinan Ekstrem
- Presiden Jokowi Diminta Perhatikan Nasib Ribuan Karyawan Polo Ralph Lauren dan Keluarganya
- Ngabalin Berkata Begini soal Grace Natalie & Juri Ardiantoro Jadi Stafsus Presiden Jokowi
- Deinas Geley Minta Arahan Jokowi Untuk Pembangunan Papua Tengah