Survei Membuktikan, Kekecewaan Terhadap Kinerja Jokowi-Ma'ruf Amin Meningkat

Survei Membuktikan, Kekecewaan Terhadap Kinerja Jokowi-Ma'ruf Amin Meningkat
Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil jajak pendapat terbaru mereka bertajuk 'Kinerja Kementerian/Lembaga, Peluang Reshuffle Kabinet dan Potensi Capres 2024' secara virtual, Rabu (28/10).

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menyatakan dalam survei ditemukan bahwa kekecewaan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin meningkat.

“Jika dibandingkan pada survei periode Juli 2020, kekecewaan kepada presiden meningkat dari 33,5 persen menjadi 51 persen. Begitu halnya dengan wapres (KH Ma'ruf Amin), dari 42,5 persen responden menyatakan tidak puas, meningkat menjadi 67 persen," kata Dedi dalam paparan hasil survei Rabu (28/10), secara virtual.

Survei ini dilakukan 12-23 Oktober 2020, menggunakan metode purposive sampling dilakukan terhadap 170 orang pemuka pendapat (opinion leader) yang berasal dari peneliti Universitas, lembaga penelitian mandiri, dan asosiasi ilmuwan sosial/perguruan tinggi.

Sementara survei terhadap massa pemilih nasional dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error dalam rentang 2,9 persen dan  tingkat kepercayaan 95 persen.

Dedi menjelaskan, faktor paling berpengaruh terhadap kekecewaan presiden dan wapres adalah kepemimpinan 75 persen, keberpihakan pada rakyat 71 persen, integritas atau ketepatan janji 66 persen, koordinasi antarlembaga 69 persen dan empati atau aspiratif 53 persen.

Dedi mengatakan dari beberapa faktor tersebut, kepemimpinan adalah hal yang paling banyak disoroti publik.

Menurut dia, publik menilai terlihat benar KH Ma'ruf Amin seolah-olah tidak terlibat di dalam kebijakan-kebijakan hal yang sifatnya memgemuka ke publik.

Survei menemukan kekecewaan publik terhadap kinerja Jokowi meningkat. Ma'ruf Amin juga dianggap...baca saja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News