Survei: Setengah Warga Australia Tak Keberatan Ganti Hari Nasional

Survei: Setengah Warga Australia Tak Keberatan Ganti Hari Nasional
Survei: Setengah Warga Australia Tak Keberatan Ganti Hari Nasional

Apakah warga Australia perlu mengubah tanggal perayaan Australia Day? atau Hari Australia? Dari hasil jajak pendapat terbaru ditemukan lima puluh enam persen warga Australia merasa tidak keberatan, kapanpun tanggalnya asalkan ada hari perayaan nasional.

Perdebatan Hari Nasional Australia

  • Kurang dari setengah responden mengetahui tanggal 26 Januari adalah hari dimana bangsa Eropa berlabuh dan menduduki benua Australia, atau dikenal dengan istilah 'First Fleet'
  • Ketua Partai Hijau Australia, Richard Di Natale mengatakan hasil jajak pendapat menunjukkan "kesempatan baik bagi Australia untuk maju"
  • Hampir setengah responden, 49% percaya jika 'Australia Day' sebaiknya tidak dirayakan di tanggal 26 Januari karena menyinggung suku Aborigin, penduduk asli benua Australia

Tapi hanya kurang dari setengah yang ikut jajak pendapat tahu alasan jatuhnya Australia Day pada tanggal 26 Januari karena pertama kalinya bangsa Eropa datang ke benua Australia.

Jajak pendapat tersebut dilakukan oleh lembaga The Australia Institute di Canberra. Jajak pendapat ini dirilis di tengah sengitnya perdebatan soal pemilihan tanggal 26 Januari.

Pemimpin Partai Hijau Australia, Richard Di Natale telah meluncurkan kampanye baru untuk mengubah tanggal dan ia memberikan komentar soal hasil jajak pendapat tersebut.

"Artinya adalah ada kesempatan besar untuk memajukan bangsa ini, memilih hari yang memungkinkan kita merayakan semua hal yang berarti bagi Australia," katanya.

Tapi Menteri Kewarganegaraan dan Multikultural Australia, Alan Tudge bersikeras jika tidak perlu ada perubahan.

"Ini [26 Januari] adalah momen pemersatu yang hebat bagi negara ini, di mana kita merayakan dengan baik sejarah kita, penduduk Asli kita, pendiri bangsa Inggris kita dan karakter multikultural bangsa ini," katanya.

"Dan kami ingin mempertahankan tanggal 26 Januari, karena ini adalah momen pemersatu yang hebat."

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News