Survei Terkutuk
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Dalam sebuah unggahannya Mujani mengatakan bahwa ada politisi pragmatis yang sekarang mendadak inklusif.
Kata Mujani, politisi itu tidak hanya masuk ke gereja, kalau harus makan babi pun ia rela asal bisa menjadi calon presiden.
Tidak ada nama yang disebut Mujani. Akan tetapi, kalangan netizen menganggap Mujani menyerang Anies.
Maka, berbagai macam komentar pun bermunculan merespons unggahan itu.
banyak di antaranya yang menghujat Mujani karena dianggap anti-Anies.
Lembaga survei Mujani, SMRC pun dituding sebagai bagian dari komplotan yang disewa untuk menjegal Anies.
Tuduhan semacam itu tidak sepenuhnya salah. Banyak lembaga survei yang secara sengaja memanipulasi hasil surveinya untuk dijual dengan harga tinggi kepada klien politik.
Ketika peran lembaga survei menjadi penting dalam memengaruhi pemilih, maka para pengusaha survei pun bisa terperosok menjadi bagian dari oligarki politik. Dibutuhkan etika dan hati nurani yang bersih bagi para pengusaha lembaga survei agar tidak terperangkap ke dalam kelompok ‘’survei terkutuk’’. (*)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Politisi tidak bisa hidup tanpa survei. Politisi harus terus-menerus setiap hari memelototi angka-angka statistik yang dikeluarkan oleh lembaga survei.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Puas dengan Kinerja Wapres Gibran
- Inas Zubir Bicara Krisis dan Peluang Masa Depan Hanura di Tengah Keterpurukan
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- 6 Bulan Prabowo-Gibran: 74 Persen Puas, tetapi Ekonomi Penuh Tantangan
- 6 Bulan Kabinet Prabowo-Gibran: Komunikasi Publik & Kontroversi Menteri Jadi Catatan
- Said Aldi Instruksikan Konsolidasi OKP Hingga ke Tingkat Bawah