Survei Terkutuk
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Dalam sebuah unggahannya Mujani mengatakan bahwa ada politisi pragmatis yang sekarang mendadak inklusif.
Kata Mujani, politisi itu tidak hanya masuk ke gereja, kalau harus makan babi pun ia rela asal bisa menjadi calon presiden.
Tidak ada nama yang disebut Mujani. Akan tetapi, kalangan netizen menganggap Mujani menyerang Anies.
Maka, berbagai macam komentar pun bermunculan merespons unggahan itu.
banyak di antaranya yang menghujat Mujani karena dianggap anti-Anies.
Lembaga survei Mujani, SMRC pun dituding sebagai bagian dari komplotan yang disewa untuk menjegal Anies.
Tuduhan semacam itu tidak sepenuhnya salah. Banyak lembaga survei yang secara sengaja memanipulasi hasil surveinya untuk dijual dengan harga tinggi kepada klien politik.
Ketika peran lembaga survei menjadi penting dalam memengaruhi pemilih, maka para pengusaha survei pun bisa terperosok menjadi bagian dari oligarki politik. Dibutuhkan etika dan hati nurani yang bersih bagi para pengusaha lembaga survei agar tidak terperangkap ke dalam kelompok ‘’survei terkutuk’’. (*)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Politisi tidak bisa hidup tanpa survei. Politisi harus terus-menerus setiap hari memelototi angka-angka statistik yang dikeluarkan oleh lembaga survei.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Cak Abror
- Survei WE Institut: Elektabilitas Eri Cahyadi Tertinggi untuk Pilkada Surabaya 2024
- Hasil Survei Elektabilitas Bakal Calon Wali Kota Pekanbaru, 3 Nama Teratas
- Pengamat Ini Sebut Jokowi dan SBY Mentor Andal Prabowo
- Persiapan Pilkada 2024, PPP Siap Berkolaborasi dengan Parpol Lain
- Gelar Halalbihalal, FPMM: Momentum Bersilaturahmi dan Deklarasi Dukungan Politik Menjelang Pilgub Maluku
- Maraton Pilpres