Suryadharma Ali Stop Diperbudak Rokok

Suryadharma Ali Stop Diperbudak Rokok
Suryadharma Ali Stop Diperbudak Rokok
MENTERI Agama Suryadharma Ali bisa menjadi contoh dalam kampanye antirokok. Pria kelahiran Jakarta, 19 September 1956, itu berhasil menghentikan kebiasaan merokok sejak 1999. Mantan menteri negara koperasi dan usaha kecil menengah (Menkop UKM) tersebut dapat mengatasi kebiasaan itu dengan tekad dan upaya keras.

"Dulu kalau belum ngopi dan ngerokok, rasanya belum tenang. Akhirnya, saya berhenti. Saya berontak aja dengan tindakan sendiri. Kadang saya merasa dibudakin rokok. Kalau malam habis, pasti mencari," ungkap Suryadharma di ruang media center Kemenag, Jakarta, kemarin (22/11).

Ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, setelah berhenti merokok, dirinya merasakan banyak perbedaan dan lebih segar. "Tidak repot lagi. Duit dibakar-bakar," katanya, lantas tertawa.

Orang yang merokok, lanjut Suryadharma, tak pernah merasa bahwa baju ataupun rambutnya bau asap rokok. Namun, ketika berhenti merokok, hal itu akan dirasakan. Untuk berhenti merokok, mantan wakil direktur salah satu jaringan ritel nasional ternama tersebut menuturkan, kiatnya cukup sederhana. Tinggal berniat tidak merokok. Termasuk sekali isap pun. "Tak ada rumusnya mengurangi 100 persen. Lihat saja sejarah kita merokok. Mulanya sebatang, terus meningkat. Sama saja. Kalau mengurangi, dari dua bungkus menjadi sebungkus. Jadi, meningkat juga," paparnya.

MENTERI Agama Suryadharma Ali bisa menjadi contoh dalam kampanye antirokok. Pria kelahiran Jakarta, 19 September 1956, itu berhasil menghentikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News