Suryo Minta Bulog Serap Hasil Panen Raya Padi di Jawa Tengah

Suryo Minta Bulog Serap Hasil Panen Raya Padi di Jawa Tengah
Ilustrasi - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat panen raya. Foto: Humas Kementan RI.

Sejauh ini, Provinsi Jawa Tengah telah menetapkan kebijakan perbenihan unggul, dimana semua areal tanam menggunakan benih yang terlegalisir sertifikat. Dengan demikian, produktivitas tanaman pangan selalu meningkat bahkan melebihi target.

"Di Jawa Tengah semuanya sudah menanam varietas unggul bersertifikat yang mana hal itu merupakan brader kita. Makanya pengawalannya juga lebih penting untuk memastikan budidaya dan pengendaliannya lebih bagus lagi," katanya.

Terpisah, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri, Anang Widodo mengatakan bahwa saat ini wilayah Jawa Timur hampir merata memasuki masa panen raya. Di Kediri, panen raya berlangsung dengan sangat baik.

"Jawa Timur merata masuk panen raya," tutupnya.

Berdasarkan catatan BPS, produksi beras pada tahun ini diperkirakan meningkat tinggi yakni sebesar 4,86 juta hektare atau naik sebesar 26,56 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan terjadi karena panen raya di awal tahun, terutama di sejumlah daerah terus menunjukan tren positif.

Adapun pergerakan produksi beras tahun 2020 mencapai 54,65 juta ton. Angka ini masih lebih tinggi ketimbang angka tahun 2019 yang hanya mencapai 54,60 juta ton.

Menurut dia, total luasan panen pada tahun 2020 mencapai 10,66 juta hektar dengan total produksi padi mencapai 54,65 juta ton (gabah kering giling).

Perlu diketahui, berdasarkan laporan total stok beras Bulog pertanggal 3 Maret 2021 mencapai 870.421 ton.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Suryo Banendro meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) melakukan penyerapan padi secara maksimal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News