Susi Akui Menarik jadi Menterinya Jokowi karena...

Susi Akui Menarik jadi Menterinya Jokowi karena...
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti merasa tertantang menjadi pembantu Presiden Joko Widodo. Menurutnya, saat ini masih banyak tugas yang harus ia kerjakan untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia, khususnya dari sektor kelautan dan perikanan.

Bos maskapai Susi Air ini lantas menyoroti masalah impor. Saat ini untuk menikmati ikan, harus didatangkan dari luar negeri. Padahal Indonesia memiliki kekayaan laut yang luas dibanding negara lain.

"Indonesia makan ikan saja impor, apa saja impor, ini harus diubah. Menarik jadi menteri pembantu presiden. Kita harus melakukan perubahan, karena itu saya tertarik (untuk lakukan perubahan)," ungkap Susi di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin (2/3).

Potensi kekayaan alam tersebut, lanjut Susi, harus dimaksimalkan dan dimanfaatkan sebaik mungkin. Jangan sampai terus-terusan dicuri oleh negara tetangga. Bahkan Susi menyebut, bukan tidak mungkin, Indonesia menjadi pemain utama seafood di dunia.

"Kita harus mulai setop (impor). Ini harus kita ubah. (Indonesia) bisa jadi pemain utama seafood di dunia," tegasnya.

Sementara untuk kapal asing yang ingin masuk melewati perairan di Indonesia, bakal dibatasi pemberian izinnya dan tidak diperkenankan nyelonong ke pulau-pulau kecil. Selain untuk menjaga kekayaan laut di Indonesia, hal tersebut juga dilakukan untuk meminimalisir adanya kejahatan yang dilakukan melalui jalur laut.

"Mereka hanya boleh masuk check point saja, bahwa registrasi (kapal) asing sampai airport saja, tidak ke pulau pulau kecil. Kalau bahwa senjata, minuman, drugs, nyulik anak, siapa yang akan awasin? Tanpa bisa kita lihat," tutupnya.(chi/jpnn)


JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti merasa tertantang menjadi pembantu Presiden Joko Widodo. Menurutnya, saat ini masih


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News