Susu Formula Bebas Bakteri Sakazakii
Kemenkes Tetap Himbau Pemberian ASI
Sabtu, 09 Juli 2011 – 05:55 WIB
"Hasilnya adalah isolat bakteri. Dalam proses penelitiannya, peneliti berburu bakteri (Sakazakii)," kata dia. Untuk berburu bakteri tersebut, terang Trihono, susu formula yang diteliti di-basi-kan beberapa kali. Hasil penelitian dengan tujuan isolasi ini, tidak dapat dipublikasikan.
Sedangkan dalam survei atau penelitian Kemenkes, hasil penelitiannya mencerminkan ada atau tidak pencemaran bakteri Sakazakii. "Informasi nama atau merek bisa dipublikasikan," tambah Trihono.
Dalam pelaksanaannya, tim dari Kemenkes, IPB, dan BPOM, mengambil sample dari seluruh merek dagang susu formula yang sudah terdaftar dan dipasarkan tahun ini. Seluruh sample dari 47 merek dagang susu formula yang disurvei, diambil secara acak di pasar tradisional hingga di swalayan. Trihono juga menjelaskan, survei ini telah melakukan pengujian laboratorium.
Sementara itu, pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) yang bertindak sebagai kuasa hukum Kemenkes dan BPOM siap melawan jika ada permintaan eksekusi dari Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat. Pernyataan tersebut, disampaikan langsung oleh Direktur Perdata Kejagung Faidoni.
JAKARTA - Pemerintah memenuhi janjinya untuk membeber ke publik hasil survei cemaran mikroba Enterobacter Sakazakii (E. Sakazakii) dalam susu formula.
BERITA TERKAIT
- Para Siswa SMP Avicenna Dinilai Tampil Keren di TEDx Youth Event
- Ini Identitas 3 Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangsel
- Lestari Moerdijat Sebut Harkitnas Momentum Menyatukan Kekuatan Setiap Anak Bangsa
- Bagaimana Kondisi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD? Begini Penjelasan Brigjen Hariyanto
- Hendak Tawuran, Lima Remaja di Senen Ditangkap Polres Metro Jakarta Pusat
- Maruarar Sirait dan Sejumlah Tokoh Aktivis Menginisiasi Pemberian Penghargaan Kepada Akbar Tandjung