Susun Rancangan Haluan Negara, PDIP Undang Filsuf dan Budayawan

Susun Rancangan Haluan Negara, PDIP Undang Filsuf dan Budayawan
Diskusi bertema Mengangkat dan Membumikan Filsafat, Spiritualitas dan Kebudayaan Asli Nusantara di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (13/12). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - PDI Perjuangan mengundang pada filsuf, akademisi dan budayawan untuk berdiskusi, Jumat (13/12). Diskusi yang digelar di kantor DPP PDIP itu menyodorkan tema Mengangkat dan Membumikan Filsafat, Spiritualitas dan Kebudayaan Asli Nusantara.

Pembicara dalam diskusi itu adalah budayawan M Sobari, rohaniwan FX Mudji Sutrisno, serta peneliti relief Candi Borobudur Salim Lee. Adapun moderator diskusi tersebut adalah sejarawan Bonnie Triyana.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat menyampaikan kata pembuka menyatakan, diskusi tersebut merupakan upaya parpol pimpinan Megawati Soekarnoputri itu dalam menggali berbagai gagasan untuk menyusun haluan negara. Nantinya, berbagai pemikiran yang masuk akan dibahas pada Rakernas I PDIP di Jakarta pada 10-12 Januari 2020.

“Kami meyakini bahwa haluan negara tersebut harus bertitik tolak dari akar peradaban kita," kata Hasto.

Lebih lanjut Hasto mengatakan, konsep awal haluan negara akan dibahas secara resmi di MPR. Menurutnya, upaya menyusun haluan negara bukan demi memenuhi ambisi politik, melainkan sebagai sebuah jalan kebudayaan untuk memastikan masa depan Indonesia puluhan dan ratusan tahun mendatang.

"Maka hal-hal berkaitan dengan kesejahteraan rakyat, perekonomian dan lain sebagainya yang berakar kuat pada kekayaan kebudayaan bangsa, semua akan dibungkus dalam sebuah panduan bernama haluan negara," ucapnya.

Hasto menegaskan, upaya menyusun haluan negara dan mewujudkannya bukanlah hal mudah. Namun, katanya, paling tidak Indonesia memiliki arah pasti.

“Boleh teknologi ada, tetapi teknologi apa yang mau dikembangkan? Bagi kami, haluan negara adalah wujud Indonesia berkepribadian di dalam kebudayaan itu," bebernya.

PDI Perjuangan mengundang pada filsuf, akademisi dan budayawan untuk berdiskusi tentang upaya mengangkat spiritualitas dan kebudayaan asli Nusantara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News