Sutarman tak Rela Polri Diinjak-Injak

jpnn.com - JAKARTA - Pernyataan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional Adrianus Meliala yang menuding bahwa 'Reskrim menjadi ATM Pimpinan Polri', dianggap menimbulkan distrust (ketidakpercayaan) terhadap institusi kepolsian.
Karenanya, Polri bersikeras melakukan langkah penegakan hukum terhadap Adrianus, yang juga diketahui sebagai bekas Staf Ahli tiga Kapolri berbeda itu.
"Tentu apa yang disampaikan Pak Adrianus dapat menimbulkan distrust, saya sebagai pimpinan polri akan mempertanggungjawabkan dari aspek hukum untuk melakukan penindakan terhdap yang bersangkutan," kata Kapolri dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jumat (29/8).
"Saya berdiri di belakang 450 ribu personel Polri. Saya tidak rela institusi Polri diinjak-injak oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab," kata Kapolri.
Ia menyadari, anggota Polri masih ada yang salah. Justru itulah, Sutarman terus melakukan pembenahan di internal Polri. Bahkan, tak segan-segan melakukan tindak pidana terhadap anggotanya.
Sutarman mengaku senang dikritik. "Tapi kalau Reskrim disebut sebagai ATM Pimpinan Polri, saya tidak terima. Saya akan gunakan tindakan sesuai hukum yang berlaku di Indonesia," kata Kapolri. (boy/jpnn)
JAKARTA - Pernyataan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional Adrianus Meliala yang menuding bahwa 'Reskrim menjadi ATM Pimpinan Polri', dianggap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Selidiki Aduan Soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Bareskrim Polri Telah Periksa 26 Orang Saksi
- Wamenkumham Bicara soal RUU KUHAP dalam Ranah Penegakan Hukum
- PPPK Berbinar Lihat Saldo Rekeningnya 'Gendut', Pak Topo: Terima Kasih, Presiden Prabowo
- Pegadaian Beri Reward Umrah Bagi Para Agen Hebat
- Mengenal Pola Hidup Sehat Bhikkhu Thudong, Selepas Tengah Hari Hanya Konsumsi Minuman
- TASPEN Dorong Budaya Kerja Aman dan Inklusif Lewat Edukasi Cegah Perundungan