Suu Kyi Berpeluang Maju Pilpres 2015

Suu Kyi Berpeluang Maju Pilpres 2015
REKONSILIASI: Aung San Suu Kyi berjabat tangan dengan Presiden Thein Sein di Istana Kepresidenan di Naypyitaw (31/10). (Aung Myin Yezaw/Reuters)

Konstitusi tersebut juga menerangkan bahwa capres Myanmar tidak boleh memiliki keturunan yang mengantongi kewarganegaraan asing. Padahal, dua anak Suu Kyi dari mendiang suaminya tercatat sebagai warga negara Inggris, mengikuti kewarganegaraan ayah mereka. Untuk mengubah pasal tersebut, menurut NLD, kubunya membutuhkan dukungan dari 75 persen anggota parlemen.

Saat ini militer masih menguasai 25 persen kursi di parlemen. Itu berarti, untuk mencabut pasal tersebut, NLD harus memenangkan dukungan dari seluruh anggota parlemen nonmiliter. Langkah tersebut tidak akan mudah mengingat banyaknya kepentingan dalam tubuh parlemen. Namun, tanpa mencoba, NLD akan selamanya tidak punya suara dalam pemerintahan.

Kemarin Trevor Wilson memuji pertemuan tertutup tiga elemen penting pemerintah Myanmar tersebut. Mantan duta besar Australia untuk Myanmar itu mengatakan bahwa momentum pertemuan tersebut tepat. ’’Pertemuan sengaja digelar menjelang kunjungan (Presiden Amerika Serikat) Obama agar Thein Sein punya alasan untuk mengatakan kepada AS bahwa dirinya sudah mengupayakan rekonsiliasi,’’ ujarnya.(AP/AFP/BBC/hep/c17/ami)


NAYPYITAW – Untuk kali pertama, pemerintah Myanmar duduk satu meja dengan oposisi dan militer dalam sebuah pertemuan politik. Jumat (31/10)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News