Syahril Absen, Sidang PK Batal
Kamis, 25 September 2008 – 13:31 WIB

Syahril Absen, Sidang PK Batal
JAKARTA – Sidang peninjauan kembali (PK) kasus korupsi dana hak tagih (cessie) Bank Bali tak berjalan mulus. Sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (Jakpus) kemarin harus berakhir tanpa kehadiran mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) Syahril Sabirin yang juga salah seorang terdakwa. Sementara itu, untuk putusan kasasi lain dengan kasus sama, MA membebaskan terdakwa Syahril. MA juga memenangkan serta membebaskan Djoko Tjandra dari dakwaan keterlibatannya dalam dugaan suap serta korupsi dalam pencairan piutang Bank Bali. Selain itu, Kejagung diharuskan mengembalikan barang bukti uang Rp 546 miliar kepada Djoko dan PT EGP. Dana itu tersimpan di rekening penampungan Bank Bali yang kemudian dimerger ke Bank Permata.
’’Sidang ditunda karena ada permintaan dari pihak Syahril yang belum siap (diperiksa),’’ jelas Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Jasman Pandjaitan di Kejagung, Rabu (24/9). Dia menyatakan sidang ditunda selama dua pekan.
Baca Juga:
Dalam kasus Bank Bali, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengajukan PK karena alasan ketidakadilan bagi tiga terdakwanya. Yakni, mantan Wakil Kepala BPPN Pande Lubis, Syahril Sabirin, dan bos PT Era Giat Prima (EGP) yang juga bos Hotel Mulia Djoko Tjandra. Sebab, dalam kasus itu, Pande Lubis yang mantan kepala BPPN itu dihukum empat tahun dan status barang bukti berupa dana cessie Rp 546 miliar tidak diputus.
Baca Juga:
JAKARTA – Sidang peninjauan kembali (PK) kasus korupsi dana hak tagih (cessie) Bank Bali tak berjalan mulus. Sidang perdana di Pengadilan Negeri
BERITA TERKAIT
- 3 Kategori Honorer Tertutup Peluang jadi PPPK Paruh Waktu, Kena PHK
- Gema Waisak Pindapata Nasional 2025 Sukses Digelar, Menag Hingga Pramono Turut Hadir
- Resmikan Masjid Jakarta Garden City, Gubernur Pramono Berpesan Begini
- Kepala BKN Sebut 1.967 CPNS 2024 yang Mundur Aslinya Tidak Lulus
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Kemenag Dorong Transformasi Ekonomi Pesantren Melalui Inkubasi Wakaf Produktif