Syarat Mengajar 24 Jam Per Minggu tak Bisa Ditawar

Diantaranya, pengecualian bagi guru yang ijin karena keperluan mendadak, sehingga tidak dapat memenuhi jam mengajar selama 24 jam dalam seminggu. Selain itu pihak kementerian juga akan melakukan penghapusan tunjangan profesi bagi guru swasta yang diterima menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
“Beberapa usulan itu akan ditelaah kembali oleh Kemendikbud dan beberapa instansi terkait, diantaranya Irjen Kemendikbud, Biro Kemendibud, dan BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pebangunan. Red.) rencananya hari Senin, (besok, Red.),” ungkap Bambang.
Dia menambahkan, Disdik akan berupaya mencairkan tunjangan bagi guru yang memenuhi persyaratan dalam waktu dekat. Namun, dia menekankan dalam hal pencairan pihaknya harus tetap bekerja sama dengan Dinas Pengelolaan, Pendapatan, Keuangan, dan Aset (DPPKA) Bontang.
Sebelumnya, para guru sempat khawatir karena jika hanya gara-gara kurang sejam tidak mengajar tunjangan sertifikasi tidak akan cair, dan kekurangan sejam mengajar itu tidak dapat digantikan. (*/hd)
BONTANG – Perbedaan penafsiran mengenai ketentuan pencairan tunjangan profesi para guru di Bontang akhirnya terselesaikan. Polemik yang sempat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anggota Senat Akademik UPI Pertanyakan Transparansi Penetapan Calon Rektor
- Berkuliah di Bandung, Mahasiswa Bisa Dapat 2 Gelar Internasional Sekaligus, Simak Nih!
- Kombes Yade Setiawan Ujung Luncurkan Buku soal Strategi Penangan Pandemi
- Dana Indonesiana 2025 Dibuka, Pemerintah Siapkan Pembiayaan Rp 465 Miliar
- SMMPTN-Barat 2025 Diluncurkan, Tersedia 17.909 Kursi, Ini Mekanisme Pendaftarannya
- Daftar FKG UM Surabaya Berhadiah Student Dental Kit, Catat Syaratnya