Syariat Islam Berbau Pencitraan Politik
Senin, 05 Juli 2010 – 10:53 WIB
MEULABOH- Aksi penentangan terhadap peraturan yang mewajibkan para wanita menggunakan rok, mulai muncul penentangan. Sebab penegakan Syariat Islam di Meulaboh oleh Ramli MS, hanya bertujuan pada kepentingan pencitraan politik semata. Sehingga pelaksanaanya tidak sesuai dengan harapan masyarakat banyak.
Penentangan ini justru disampaikan Komandan Kodim (Dandim) 0105 Aceh Barat, Letkol (Inf) Andi Sirajudin. Menurutnya, dirinya mengkritisi kebijakan larangan pemakaian celana panjang bagi wanita, tidak lebih hanya untuk mengingatkan kalangan pelaksana roda pemerintahan (eksekutif) di daerah.
Baca Juga:
“Apa ada aturan keharusan mengenakan rok bagi wanita, atau larangan mengenakan celana panjang bagi perempuan,” tegasnya.
Dijelaskan, sepanjang tujuh bulan terahir, dirinya menjalankan program manunggal subuh, zikir, dan jumat, bersama di tengah-tengah para ulama dan masyarakat. Dalam program tersebut, banyak sekali masukan dari masyarakat yang menilai bahwa kewajiban penggunaan rok oleh wanita tak efektif. Sehingga tersimpulkan pada 12 Kecamatan di Aceh Barat, lebih condong masyarakat banyak yang merasa Syariat Islam sudah dicampur adukan dalam urusan politik untuk kepentingan pencitraan pejabat.
MEULABOH- Aksi penentangan terhadap peraturan yang mewajibkan para wanita menggunakan rok, mulai muncul penentangan. Sebab penegakan Syariat Islam
BERITA TERKAIT
- Jasad Penjual Telur yang Tenggelam di Sungai Ogan Sumsel Belum Ditemukan
- Penjual Telur Tenggelam di Sungai Ogan, Basarnas Bergerak
- Imigrasi Surabaya Tangkap DPO Polda NTT dan AFP dalam Kasus TPPO
- Innalillahi, Penjual Telur Tenggelam di Sungai Ogan, Begini Kejadiannya
- Hilang di Sumbar, ASN Asal Mukomuko Ditemukan Sudah Meninggal
- Nakhoda & ABK Tewas Setelah Speedboat Dihantam Gelombang di Inhil