Syekh Qardawi
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Qardawi disalahpahami ketika memberikan endorsemen terhadap serangan bom syahid yang dilakukan oleh para pejuang Palestina dalam perlawanan Intifada.
Bom syahid, menurut Qardawi, bisa dijustifikasi sebagai pembelaan diri dalam merebut hak atas tanah kelahiran yang direnggut oleh kekuatan asing secara paksa.
Dengan endorsemen ini, Qardawi serta merta dimasukkan dalam kategori ulama ekstrem dan radikal.
Di Indonesia pun, sebagian orang yang tidak banyak tahu mengenai Syekh Qardawi menudingnya sebagai radikal hanya karena satu fatwanya itu.
Pemikiran Syekh Qardawi yang paling utama justru menawarkan moderasi dan modernisasi pemikiran Islam sesuai dengan konteks modernitas.
Keterlibatannya dalam aktivitas politik merupakan salah satu wujud dari keyakinannya bahwa Islam juga bisa menjadi kekuatan politik yang membawa perubahan.
Syekh Qardawi melibatkan dirinya dalam berbagai perdebatan kontemporer di berbagai bidang. Bahkan pemikirannya merambah sampai ke bidang musik.
Dia menghasilkan karya ‘’Fiqhul Musiq’’ atau Fiqih Musik.
Syekh Yusuf Qardawi berpulang, Senin (26/9) di kediamannya di Qatar. Syekh Qardawi seorang ulama dan intelektual dengan reputasi dan pengaruh internasional.
- Mendagri Tito Pidato di Global Security Forum di Qatar
- BAZNAS dan Ulama Palestina Perkuat Kerja Sama untuk Palestina
- Prabowo Sebut Pemerintah Qatar Bakal Investasi USD 2 Miliar untuk Danantara
- Indonesia-Mesir Sepakat Tingkatkan Hubungan Bilateral Jadi Kemitraan Strategis
- Ulama Dunia Serukan Boikot Produk Negara Pendukung Israel
- Gandeng Qatar, BTN Siapkan USD2 Miliar Untuk Bangun 100 Ribu Unit Hunian di Indonesia