Tabloid di Australia Minta Maaf Terkait Pemberitaan Mayang Prasetyo

Tabloid di Australia Minta Maaf Terkait Pemberitaan Mayang Prasetyo
Tabloid di Australia Minta Maaf Terkait Pemberitaan Mayang Prasetyo

"Perempuan transgender selama ini berjuang untuk bisa diterima di masyarakat sebagai perempuan, dan terminologi she-male yang mereka gunakan sangat menghina," katanya.

Meskipun belakangan Courier Mail mengubah intonasi judul-judul yang mereka pergunakan menjadi lebih netral, namun komunitas transgender tetap menuntut permintaan maaf.

Pada akhirnya, Courier Mail mengeluarkan permintaan maaf tersebut, di halaman 62 terbitan edisi Sabtu 25 Oktober 2014. Selain itu, Courier Mail juga mengundang Australian Transgender Support Association Queensland untuk mengirimkan artikel mengenai pandangan mereka. 

Namun selain permintaan maaf, Courier Mail juga menyatakan, "Semua media utama di Queensland memuat fakta yang sama tentang jenis kelamin dan pekerjaan Mayang dan pembunuhnya."

"Kami saat itu memberitakan bahwa Mayang adalah korban tak berdosa, dan pemuatan rincian kehidupannya dan kehidupan pembunuhnya tidak pernah dimaksudkan untuk melecehkan Mayang atau keluarganya. Kami menghubungi ibu Mayang dan dia tidak pernah menyatakan tersinggung atas pemberitaan kami," demikian ditambahkan.

Sementara itu, pemulangan jenazah Mayang ke Bandar Lampung, belum mendapat kepastian hingga Kamis (30/10/2014), meskipun sebelumnya beredar kabar bahwa pemulangan itu kemungkinan dilakukan akhir pekan ini.

Jenazah Marcus sendiri telah dimakamkan oleh keluarganya di Ballarrat, sekitar 2 jam dari Kota Melbourne, pada pertengahan Oktober lalu.


Tabloid Australia yang terbit di Brisbane, Courier Mail, menyatakan permintaan maaf terkait pemberitaan Mayang Prasetyo, tiga minggu setelah warga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News