Tahun Baru dengan J-20

Oleh Dahlan Iskan

Tahun Baru dengan J-20
Dahlan Iskan.

Inti teori itu: majukan dulu ekonomi. Baru lahirkan demokrasi. Dua-duanya berhasil. Ekonominya tetap maju. Saat demokrasinya juga berkembang matang.

Korea Selatan dan Taiwan. Jadi laboratorium hidup untuk kemajuan ekonomi dan demokrasi. Tinggal Singapura yang masih belum berani memulai berdemokrasi.

Semaju apa pun Tiongkok tetap menganggap Taiwan adalah bagian dari negaranya. Salah satu provinsinya. Hanya waktu itu belum punya kemampuan mengejar nasionalis sampai di sana.

Tiongkok sendiri lantas berubah. Lebih fokus pada pembangunan ekonomi. Sejak Deng Xiaoping tampil memimpin negara. Di tahun 1975.

Deng Xiaoping punya logika baru. Taiwan tidak usah direbut dengan senjata. Tiongkok yang miskin tidak menarik. Terutama bagi rakyat Taiwan yang sudah makmur.

Maka Tiongkok harus makmur dulu. Bahkan harus lebih makmur. Nanti Taiwan kan terambil sendiri. Melalui jalan ekonomi.

Maka diputuskanlah: menghentikan penembakan ke pulau kosong itu. Tahun 1979 itu. Setelah 30 tahun pulau itu ditembaki hampir setiap hari. Alangkah bosannya yang menembaki. Dan alangkah lebih bosannya lagi yang ditembaki.

Empat puluh tahun kemudian.

Tiongkok sekarang memang sudah mengembangkan pesawat tempur generasi kelima. Setara dengan F-32. Pesawat termodernnya Amerika.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News