Tahun Depan Tarif Listrik Naik 15 Persen

Dekat Pemilu, Pengamat Ragu Terealisasi

Tahun Depan Tarif Listrik Naik 15 Persen
Tahun Depan Tarif Listrik Naik 15 Persen
JAKARTA - Selain memperketat penjualan BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi, pemerintah memiliki alternatif lain untuk menghemat anggaran subsidi yang terus membengkak. Tahun depan pemerintah berencana menaikkan tarif dasar listrik (TDL) per tiga bulan hingga mencapai 15 persen.

"Yang kami naikkan bukan 450"900 VA. Itu tetap tidak naik. Namun, lebih banyak di industri bisnis dan pemerintah. Golongan pelanggan 450"900 itu mereka yang baru menikmati kehidupan dan kemerdekaan. Biarkan saja mereka. Ini namanya subsidi silang subsidi," ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini di kantornya, Senin (10/9). Kenaikan TDL diusulkan untuk pelanggan golongan 1.300 watt ke atas.

Seperti diketahui, dalam nota keuangan yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 16 Agustus lalu, pemerintah mengajukan kenaikan TDL 15 persen yang dilakukan secara bertahap per triwulan. Alasannya, biaya pokok produksi (BPP) saat ini sudah Rp 1.163/kwh, sementara TDL hanya Rp 636/kwh. "(Kenaikan TDL) ini fokusnya pelanggan industri, bisnis, dan pemerintah," cetusnya.

 

Rudi mengatakan, 73 persen di antara pengeluaran BPP dikontribusi oleh pembelian bahan bakar. Efisiensi menggunakan energi alternatif sudah dilakukan PLN (Perusahaan Listrik Negara) dengan memperbanyak penggunaan batu bara yang lebih murah daripada BBM. Akan tetapi, PLN juga mempunyai tugas lain yang berat, yaitu meningkatkan elektrifikasi.

JAKARTA - Selain memperketat penjualan BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi, pemerintah memiliki alternatif lain untuk menghemat anggaran subsidi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News