Tahun Depan, USD = Rp 8.500

Tahun Depan, USD = Rp 8.500
Tahun Depan, USD = Rp 8.500
Fauzi mengatakan, banyak pelaku pasar menilai, dengan kondisi inflasi saat ini, BI harusnya sudah menaikkan BI rate. Namun, hal itu tidak dilakukan karena ada tekanan politis. "Itu pandangan pelaku pasar," terangnya.

Karena itu, menurut Fauzi, BI harusnya bisa lebih realistis dalam penanganan inflasi, yakni dengan menaikkan BI rate. Adapun terkait dampak membanjirnya dana asing akibat kebijakan tersebut, maka BI dan pemerintah bisa mencari strategi untuk mengarahkan dana-dana asing ke berbagai instrumen. "Misalnya, melalui IPO (initial public offering/penawaran saham perdana)," sebutnya.

Dalam kesempatan sama, Deputi Gubernur BI Hartadi A. Sarwono mengatakan, derasnya aliran modal asing memang menjadi concern BI. "Aliran modal ini bisa jadi tsunami modal," ujarnya.

Karena itu, kata Hartadi, BI terus mencari strategi untuk mengarahkan dana-dana tersebut dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang berjangka pendek, ke instrumen investasi jangka panjang. "Kita berupaya memperpanjang waktu lelang (SBI) dari mingguan ke bulanan, tenornya diperpanjang. Kita juga mengurangi beredarnya SBI di pasar uang kita gunakan term deposit, hanya bank-bank yang bisa menempatkan dan tidak bisa diperdagangkan," katanya. (owi/kim)

Berita Selanjutnya:
Yakin Jabodetabek Sudah Siap

JAKARTA - Hingga tahun depan, Indonesia diprediksi masih menjadi salah satu favorit tujuan investasi. Capital inflow atau aliran modal masuk pun


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News