Tahun Politik, Solusi UI Minta Kader Parpol Jauhi Korupsi

Tahun Politik, Solusi UI Minta Kader Parpol Jauhi Korupsi
Para narasumber dalam diskusi yang diselenggarakan Solusi UI bekerja sama dengan Forum Akselerasi Masyarakat Madani Indonesia (FAMMI) di Jakarta, Selasa (16/1). Foto: Istimewa for JPNN

Sementara itu, Eep mengatakan, parpol bisa dikatakan membawa label Islam jika menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam agama Islam.

Di antaranya, menyejahterakan umat Islam, menjauhi perbuatan korupsi, dan tidak melakukan tindakan yang dilarang agama.

Eep juga meminta masyarakat berhati hati dan tidak mudah mengkategorikan sebuah parpol.

“Jangan sampai ada kategori partai politik nonpenista agama (PPNA) dan parpol PENISTA Agama (PPA). Yang harus diutamakan partai-partai politik Islam adalah bagaimana memperjuangkan kepentingan masyarakat dan memperluas jaringan,” papar Eep.

Pernyataan Sabrun dan Eep juga diamini Mardani. Menurut Mardani, saat ini, yang harus diutamakan adalah keberpihakan kepada nilai-nilai agama, khususnya Islam, dan yang diyakini oleh masyarakat.

“Kita perlu orang-orang yang berkualitas, yang tekun dalam bekerja dan berakhlak mulia,” papar Mardani.

Di sisi lain, Mardani mengakui biaya politik di Indonesia sangat mahal. Dia mencontohkan anggaran sebesar Rp 15 triliun yang diajukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyambut Pileg dan Pilpres 2019.

Sementara itu, Chandra sepakat dengan pernyataan Mardani. Menurut pria yang karib disapa Acai itu, tujuan parpol dan bernegara bakal tercapai jika orang-orang berkualitas masuk ke partai.

Solusi UI menyarankan kader-kader partai politik (parpol) yang menjadi anggota DPR maupun pejabat pemerintah menjauhi korupsi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News