Tak Ada Calon Independen, Pilkada Jakarta Alami Kemunduran

Tak Ada Calon Independen, Pilkada Jakarta Alami Kemunduran
Ilustrasi. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menilai, tidak adanya calon independen pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta merupakan sebuah kemunduran. 

Mengingat sebelumnya pada pilkada 2012 lalu, terdapat dua pasangan calon yang berasal dari calon independen.

Menurut Masykurudin, adanya pasangan calon perseorangan menjadikan pelaksanaan Pilkada semakin berwarna. Adu konsep dan gagasan pembangunan Jakarta juga bisa semakin nyata dan dinikmati oleh pemilih saat debat publik maupun saat kampanye berlangsung. 

"Proses adu gagasan tersebut telah mencerdaskan pemilih dan menjadikan warga Jakarta semakin dewasa," ujar Masykurudin, Senin (8/8).

Menurut Masykurudin, ketiadaan pasangan calon perseorangan pada pilkada kali ini, disebabkan karena para aktor politik saling tunggu siapa berpasangan dengan siapa dan partai mana berkoalisi dengan partai apa. 

"Pertimbangan peta koalisi ini pada akhirnya menjadikan aktor politik tidak ada waktu lebih panjang untuk menggalang dukungan. Sementara salah satu syarat mengumpulkan dukungan adalah calon tersebut sudah mempunyai pasangan. Hanya dalam keadaan berpasangan, calon akhirnya dapat menempuh langkah lanjutan yaitu mengumpulkan dukungan KTP," ujar Masykurudin.

Kini dengan tidak adanya calon perseorangan, harapan kata Masykurudin, tinggal melalui jalur partai politik. Publik berharap, komposisi pasangan calon nantinya dapat merepresentasikan latar belakang dan keinginan pemilih Jakarta. (gir/jpnn)‎


JAKARTA - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menilai, tidak adanya calon independen pada pemilihan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News