Tak Ada Urgensinya SBY jadi Ketum Demokrat

Tak Ada Urgensinya SBY jadi Ketum Demokrat
SBY. Foto: ist.

jpnn.com - JAKARTA - Peneliti politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes menyatakan tidak ada urgensinya mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali memimpin Partai Demokrat (PD) untuk lima tahun ke depan.

"Saya rasa, tidak ada urgensinya SBY kembali memimpin Partai Demokrat. Kalau hanya sekadar membesarkan partai, kan tidak harus jadi ketua umum," kata Arya Fernandes, di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (7/5).

Justru kalau SBY tidak jadi ketua umum partai, Arya melihat banyak peluang SBY berkontribusi untuk membantu penyelesaian masalah bangsa dan negara ini.

"Kalau tidak terikat dengan partai politik, banyak hal yang bisa dilakukan SBY untuk melobi berbagai pihak agar Indonesia lebih baik," sarannya.

Sebaliknya, kalau jadi ketum tidak ada jaminan SBY efektif di partai sementara urusan yang lebih besar tidak bisa SBY bantu.

"Kami mencatat, semenjak tahun 2004, SBY adalah sosok yang mendorong demokrasi dan profesional. Ini dengan sendirinya jadi utang pribadinya. Makanya tidak bermanfaat kalau SBY di partai politik," pungkasnya. (fas/jpnn)


JAKARTA - Peneliti politik dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes menyatakan tidak ada urgensinya mantan Presiden


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News