Tak Bisa Kembali ke Australia, Warga Indonesia Bingung dan Pasrah

Tak Bisa Kembali ke Australia, Warga Indonesia Bingung dan Pasrah
Mulai Jumat malam (20/03), Australia melarang warga asing masuk ke negaranya sebagai upaya menekan penyebaran virus corona. (Reuters: Carlos Osorio)

"[Menurut saya] bagus sebenarnya Australia membuat kebijakan ini untuk mengurangi kemungkinan bertambahnya kasus virus corona."

'Menyesal tidak di Australia'

Di saat David sudah menerima kenyataan tidak dapat kembali ke Australia, Nathan menyesal karena tidak berada di Australia, ketika jumlah kasus COVID-19 di Indonesia juga melonjak.

"Ketika sampai di Jakarta, baru sadar jumlah kasusnya lebih banyak dari di Victoria, dan saya khawatir dan menyesal tidak tetap di Australia," kata Nathan.

"Saya sampai mengecek statistik dan membaca banyak berita dari berbagai sumber sampai berencana membeli tiket kembali [ke Melbourne], [tapi] tetap tidak diizinkan [orangtua]."

Tapi Nathan tetap berusaha melihat sisi positif dengan keputusannya tinggal bersama keluarga di Indonesia.

"Mereka juga berpikir menyuruh saya kembali ke Indonesia memang salah, tapi di saat yang sama, mereka menenangkan saya karena sudah ada kelas online," katanya.

"Dan kalaupun saya di Australia, banyak yang harus diurus. Misalnya ongkos hidup sehari-hari, banyak juga hal lain yang harus dipikirkan [sendiri] meski sebenarnya ada teman serumah di sana.

Sebagai mahasiswa internasional yang harus menetap di negara sendiri, David merasa tidak punya pilihan selain berusaha untuk menggunakan metode kelas online, yang sudah banyak ditawarkan oleh sejumlah universitas besar di Australia.

Pemerintah Australia telah mengambil keputusan untuk melarang warga asing ke negaranya, sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News