Tak Cuma Pembatasan, Bupati Banyuwangi Bagikan Rp300.000 Per PKL dan Warung Kecil
"Mau atau tidak? Namun, ada syaratnya lho," kata Ipuk.
”Apa, Bu syaratnya?” sahut PKL tersebut.
"Syaratnya mudah. Selalu taat protokol kesehatan, maskernya selalu dipakai. Janji ya?” kata Ipuk yang lantas menyerahkan bantuan uang tunai tersebut.
Ipuk juga bertemu dengan penjual pentol, Arman, yang mengeluhkan penjualannya susut ratusan persen. Biasanya, dia bisa menjual hingga 15 kilogram, tetapi sejak PPKM Darurat hanya 3 kilogram saja. "Memang turun sangat drastis," kata Arman.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani (kanan) berkeliling mengunjungi pedagang. Foto: source for JPNN.com
Para PKL dan warung-warung kecil juga mengeluhkan hal serupa, mengingat memang jam operasionalnya dibatasi.
"Biasanya saya jual jamu sampai pukul 22.00 WIB, tetapi sekarang 20.00. Pendapatan turun sangat banyak,” ujar Anwar, penjual jamu.
Ipuk meminta agar PKL/warung kecil tidak melihat nilai bantuan tersebut. Program ini merupakan solidaritas untuk membantu pelaku usaha ultra mikro sekaligus menjaga bantalan ekonomi warga.
Bupati Ipuk Fiestiandani berkeliling ke sejumlah PKL dan pedagang kecil yang telah terdata, menyerahkan uang tunai.
- 550 PPPK Terima SK, Ipuk: Kinerja Harus Lebih Meningkat dari Saat Menjadi Honorer
- 1.231 PPPK Banyuwangi Mendapat Perpanjangan Kontrak 3 Tahun, Gajinya Juga Naik
- Masa Kontrak 2.131 PPPK di Banyuwangi segera Berakhir, Pemkab Melakukan Evaluasi
- Bersatu Bersama Gaspoll Bro, Paguyuban PKL Jabar Dukung Prabowo-Gibran
- Kontrak PPPK Guru Banyuwangi Diperbarui Tiap 5 Tahun dengan Catatan
- Bupati Ipuk: Terima Kasih Atas Dukungan Jenderal Dudung