Tak Ingin Seleksi Calon Anggota BPK Politis, Mahasiswa Minta DPR Terbuka

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekjen (Wasekjen) Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Hasnu Ibrahim menyerukan calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI secara transparan untuk menghindari praktik politik.
Hasnu juga menuntut DPR RI terbuka mengenai perkembangan tahapan seleksi anggota BPK RI.
Menurutnya, proses seleksi anggota BPK yang tidak transparan mengindikasikan beberapa hal. Pertama, ketidakprofesionalan DPR RI dalam melakukan seleksi.
Selain itu, Hasnu menyebut proses seleksi yang tertutup ditengarai menjadi pintu masuk DPR RI untuk mengakomodasi calon anggota dari parpol.
"Ini menjadi cikal bakal lahirnya praktik koruptif," kata Hasnu saat dihubungi, Selasa (23/7).
Selain itu, proses seleksi yang cenderung tertutup juga menguatkan dugaan adanya kepentingan untuk menghancurkan masa depan BPK secara sistematis. Sebab, dengan masuknya unsur politik di dalam BPK, maka lembaga audit keuangan tidak akan pernah bebas dari intervensi politik.
Karena itu, Hasnu mendesak DPR RI untuk menolak calon anggota dari unsur partai politik. Dia menilai penting menjaga muruah BPK sebagai lembaga audit keuangan profesional tetap bermartabat dan berintegritas.
"Kami mengajak publik berpartisipasi secara aktif agar memantau secara ketat proses seleksi yang tengah berlangsung," ujarnya.
DPR RI dituntut terbuka mengenai perkembangan tahapan seleksi anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.
- Refleksi Hardiknas 2025, Lita Nilai Kesenjangan Pendidikan Masih Jadi Tantangan Besar
- Dasco Dinilai Tunjukan Gaya Kepemimpinan DPR yang Aspiratif
- IAW Dorong BPK Audit Investigatif Penggabungan Mahram Haji di Jabar, Ini Masalahnya
- RDP DPR, Cik Ujang Dorong Penguatan Otda Percepatan Pembangunan Tol Sumsel-Bengkulu
- Soal Pembayaran Tunggakan Triliunan TNI AL, Menhan Singgung Kebijakan Tersentralisasi
- RDP di DPR, Ahmad Luthfi Beberkan Konsep Pembangunan Jateng 5 Tahun ke Depan