Tak Menyangka Buah Hati Menangis Berujung Petaka
Sabtu, 12 Desember 2009 – 06:01 WIB
Ibu mana yang tak terpukul ketika mendapati bayinya yang berumur lima bulan tewas secara mengenaskan. Lebih terpukul lagi, bayi itu meninggal karena dibunuh ayah kandungnya.
Laporan CHAIRUL AMRI, Denpasar
Baca Juga:
Ni Wayan Sari mungkin tak akan pernah bisa memaafkan suaminya, I Komang Jati, yang usianya jauh lebih muda, 23. Bagaimana tidak, orang yang seharusnya menjadi pelindung keluarga malah bertindak brutal sampai membunuh darah daging sendiri.
"Kalau tahu, (bayi itu) tidak akan saya serahkan kepada dia (Jati). Saya akan ambil anak saya agar tidak dibanting," ujar Sari penuh penyesalan saat ditemui Radar Bali (Jawa Pos Group) di tempat tinggalnya di Dusun Tengading, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karang Asem, Bali. Penyesalan memang selalu datang belakangan.
Ibu mana yang tak terpukul ketika mendapati bayinya yang berumur lima bulan tewas secara mengenaskan. Lebih terpukul lagi, bayi itu meninggal karena
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor