Tak Menyangka Buah Hati Menangis Berujung Petaka

Tak Menyangka Buah Hati Menangis Berujung Petaka
Ni Wayan Sari tidak menunjukkan raut kepedihan. Itu terjadi lantaran keterbelakangan yang dia alami akibat tekanan ekonomi keluarga. (foto:Chairul Amri/Radar Bali)
Ibu mana yang tak terpukul ketika mendapati bayinya yang berumur lima bulan tewas secara mengenaskan. Lebih terpukul lagi, bayi itu meninggal karena dibunuh ayah kandungnya.

Laporan CHAIRUL AMRI, Denpasar

Ni  Wayan Sari mungkin tak akan pernah bisa memaafkan suaminya, I Komang Jati, yang usianya jauh lebih muda, 23. Bagaimana tidak, orang yang seharusnya menjadi pelindung keluarga malah bertindak brutal sampai membunuh darah daging sendiri.

"Kalau tahu, (bayi itu) tidak akan saya serahkan kepada dia (Jati). Saya akan ambil anak saya agar tidak dibanting," ujar Sari penuh penyesalan saat ditemui Radar Bali (Jawa Pos Group) di tempat tinggalnya di Dusun Tengading, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karang Asem, Bali. Penyesalan memang selalu datang belakangan. 

Ibu mana yang tak terpukul ketika mendapati bayinya yang berumur lima bulan tewas secara mengenaskan. Lebih terpukul lagi, bayi itu meninggal karena

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News