Tak Pengaruhi Meditasi, Tawarkan Solusi Cinta
Rabu, 17 Februari 2010 – 07:13 WIB
Saat disinggung masalah hipnotis, pria yang telah menerbitkan sekitar 140 judul buku tersebut menyatakan hanya melakukan sugesti. Sugesti itu pun hanya dijadikan sebagai bahan terapi untuk mengurangi rasa fobia, dendam, dan marah.
"Kami ini menggunakan sugesti, dan itu juga untuk diri sendiri. Fungsinya menguatkan dan memberdayakan diri. Masalah ini sebenarnya sudah saya ulas di buku saya," katanya sambil tertawa.
Pria 53 tahun itu menyatakan, dirinya sudah tidak pernah menangani orang secara khusus sejak enam tahun lalu. Kalaupun memberi terapi, itu dilakukan dalam group session yang diikuti 30 hingga 100 orang per grup. Semua lebih banyak diserahkan kepada para terapis di masing-masing Anand Krishna Centre.
Bagaimana dengan Tara dan Sumidah" Anand langsung membantah bahwa mereka berdua adalah asistennya. Menurut pria berjenggot putih itu, Sumidah bekerja sebagai pekerja yayasan, sedangkan Tara aktif berorganisasi di Jakarta. Dia mengungkapkan, selalu saja ada orang yang senang dan tidak senang kepada dirinya. "Saya juga bukan dewa. Mungkin saja saya pernah berbuat sesuatu yang menyakiti hati mereka tanpa disengaja. Saya pikir, satu-satunya solusi adalah cinta. Dengan cinta kita bisa selesaikan berbagai macam persoalan," ujarnya.
Nama Anand Krishna selama ini cukup dikenal sebagai spiritualis lintas agama, budayawan, dan penulis yang sangat produktif. Tiba-tiba dia dilaporkan
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor