Tak Terima Anak Tewas, Ortu Bawa Parang Lalu Hancurkan Sekolah

Tak Terima Anak Tewas, Ortu Bawa Parang Lalu Hancurkan Sekolah
Tak Terima Anak Tewas, Ortu Bawa Parang Lalu Hancurkan Sekolah

jpnn.com - SAGULUNG - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tunas Bangsa Sagulung mengalami kerusakan akibat diserang orang tua siswa, Selasa (21/4) pagi. Sekolah tersebut diserang orangtua Flyandi Hutagalung, siswa yang ditemukan tewas beberapa waktu lalu.

Akibatnya, kaca ruangan bendahara tersebut pecah dan beberpa rak patah. Bahkan, orangtua almarhum mendatangi sekolah dengan membawa sebilah parang.

Kepala Sekolah SMP Tunas Bangsa Sagulung, Nurli Manurung mengatakan penyerangan itu diakibatkan orang tua Flyandi datang untuk mejemput kekasih almarhum, Fransiska. Namun, kedatangannya mendapat penolakan dari pihak sekolah serta Fransiska.

"Orang tua almarhum datang dan langsung mengamuk. Kaca dipecahkan dan rak koran hancur," katanya.

Ia menambahkan hingaa saat ini orang tua Flyandi tidak terima dengan kejadian yang menimpa anaknya meninggal pada acara sekolah di Nongsa beberapa waktu lalu. Orang tuanya menuding sekolah yang tidak bertanggung jawab dengan keamanan siswanya.

"Kami sudah mencoba berbicara dengan keluarganya. Tapi menunggu situasi aman dulu," tuturnya.

Menurut Nurli, akibat kejadian itu proses pembelajaran di sekolah terganggu. Seluruh guru mengalami trauma dan para siswa ketakutan.

"Tadi langsung berhenti belajar. Guru-guru juga pada takut," terangnya.

SAGULUNG - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Tunas Bangsa Sagulung mengalami kerusakan akibat diserang orang tua siswa, Selasa (21/4) pagi. Sekolah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News